AYOBOGOR.COM -- Lima unit angkot listrik Bogor (Alibo) mulai beroperasi di Kota Bogor pada hari ini Jumat 5 April 2024, dan diujicobakan selama tiga bulan mendatang.
Kelima angkot tersebut - yang ongkosnya flat Rp 5.000 per orang untuk sekali perjalanan, memiliki 30 titik pemberhentian dan melakukan sistem pembayaran non-tunai.
Lewat uji coba angkot listrik pertama di Indonesia ini, Walikota Bogor Bima Arya berharap akan mendapat masukan mengenai apa yang harus dibenahi terkait pengoperasian Alibo di wilayahnya.
Meskipun hari ini sudah beroperasi di sejumlah ruas jalan Kota Bogor, tetapi Bima Arya mengingatkan bahwa pengenalan angkot listrik di wilayahnya yang dilakukan pada hari Kamis 4 April 2024 itu, bukanlah semacam launching.
Baca Juga: UPDATE TERBARU! Pencairan BPNT Tahap Tiga di Empat KKS Sudah Cair Semua? Cek Saldo Rekening
Apalagi, saat ini kelima angkot tersebut masih berstatus ujicoba, meskipun pengguna tetap harus membayar.
Uji coba alibo ini sendiri menjadi bagian dari transformasi angkutan umum di Kota Bogor - yang selama ini juga tenar dengan sebutan Kota Sejuta Angkot.
Di masa mendatang, Kota Bogor hanya akan memiliki tiga jenis angkutan umum, yakni Biskita, trem dan alibo.
Baca Juga: Jumat Berkah! Inilah Daftar Wilayah yang Sudah Cairkan BPNT Rp200 Ribu di KKS BRI Per Hari Ini
Adapun rute yang akan dilalui alibo selama tiga bulan mendatang adalah, rute halte Cidangiang-Tugu Kujang-Jl Surya Kencana-Sukasari-Jl Pahlawan-Jl Juanda-Jl Jalak Harupat-Tugu Kujang, lalu kembali ke Halte Cidangiang.
Nantinya, setelah tiga bulan, pengoperasian alibo akan dihentikan sementara untuk dievaluasi.
Kota Bogor sendiri menjadi kota pertama di Indonesia yang mengoperasikan angkutan perkotaan (angkot) bertenaga listrik.
Bima Arya menegaskan, uji coba alibo ini tak akan menambah jumlah angkot yang sudah sedemikian banyak di kotanya.
Baca Juga: KPM Auto Happy! Status BPNT Tahap 3 Via PT Pos di SIKS-NG Sudah SI, Siap Dicairkan Pada Tanggal Ini
Pasalnya setiap satu unit angkot listrik ditujukan untuk mengganti satu unit angkot lama (konvensional).
