AYOBOGOR.COM -- Pemerintah Indonesia telah mengumumkan berita gembira bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) perihal BLT mitigasi risiko pangan dan bansos pangan non tunai (BPNT) di bulan Maret 2024.
Dalam upaya untuk memberikan bantuan yang lebih efektif dan menyeluruh, Bansos BPNT tahap 2 dan 3 disalurkan bersamaan. Dan saat ini sudah cair 91 persen.
Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa bantuan ini mencapai mereka yang membutuhkannya.
Dengan penyaluran BPNT dan BLT Mitigasi Risiko Pangan secara bersamaan, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
Pertumbuhan ekonomi untuk KPM di Indonesia juga mencatatkan peningkatan.
Misalnya di kawasan Gunungkidul Jogja.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Gunungkidul telah meningkat dari Rp18,9 triliun di tahun 2020 menjadi Rp22,7 triliun saat ini.
Nah, Program BPNT dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan yang disalurkan oleh pemerintah Indonesia telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi.
BPNT dan BLT Mitigasi Risiko Pangan memiliki tujuan untuk memberikan gizi yang lebih seimbang kepada Keluarga Penerima Manfaat KPM)
Juga meningkatkan pendapatan masyarakat miskin.
Program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.
Baca Juga: KPM Wajib Tahu, Jangan Asal Sebar Barcode Undangan Pencairan Bansos ke Sosmed, Rawan Disalahgunakan