Hal ini agar uang bantuan tersebut betul-betul dihabiskan untuk modal usaha program PENA dan tidak untuk keperluan yang lain.
KPM juga akan diberikan pelatihan cara berdagang yang baik dan benar, memberitahukan cara untuk menentukan harga di pasar, dan cara untuk berjualan baik secara offline atau online.
Meskipun program ini akan memberikan peluang kerja, tetapi tidak semua KPM layak untuk menerima bantuan ini.
Karena mereka harus memiliki rencana untuk membuka usaha atau sudah memiliki usaha yang berjalan kurang dari setahun.
Alasannya agar bantuan uang yang diberikan tidak digunakan untuk memenuhi keperluan pribadi atau rumah tangga, dan bisa dikembangkan sebagai modal usahanya sendiri.
Selain itu, juga terdapat batas umur yang harus dipenuhi, yaitu berusia minimal 20-40 tahun. Yang mana umur tersebut dinyatakan masih dapat aktif bekerja.
Selain dua syarat diatas, syarat lainnya adalah harus terdata dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos, terdata sebagai penerima bansos PKH (Program Keluarga Harapan), dalam satu KAKA tidak ada anggota keluarga yang disabilitas atau lansia, diprioritaskan sebagai penerima RLTH (Rumah Tidak Layak Huni) 2021atau RST (Rumah Sejahtera Terpadu) 2022, dan setuju keluar dari DTKS dan penerima bansos.
Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, KPM bisa langsung menghubungi pendamping sosialnya masing-masing untuk di daftarkan sebagai penerima program PENA.
Setelah berhasil di daftarkan, Kemensos akan memverifikasi dan memvalidasi data tersebut. Kemudian mereka akan menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan sosial PENA.
Dengan adanya program PENA ini diharapkan KPM menjadi lebih mandiri, dan mengembangkan usahanya sampai berhasil mendapatkan pendapatan atau keuntungan yang banyak hingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri.***
