Fahri Hamzah Sentil Anies Karena Sebut Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi: Datang dari Otak dan Hati Kecil

photo author
- Kamis, 14 Desember 2023 | 10:12 WIB
Fahri Hamzah Sentil Anies Karena Sebut Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi (Instagram.com/fahrihamzah)
Fahri Hamzah Sentil Anies Karena Sebut Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi (Instagram.com/fahrihamzah)

"Padahal dia sangat dekat dengan para aktivis sampai sekarang yang dibuktikan oleh bersatunya kaum aktivis di belakang Prabowo dalam perjuangan politiknya," katanya.

Lalu setelah reformasi, Prabowo sadar bahwa ia memerlukan transisi untuk keluar dari fitnah-fitnah tersebut. Caranya dengan berbisnis hingga berupaya melalui jalur politik.

"Prabowo juga membangun partai politik sebagai prosedur resmi untuk menyusun kekuatan konstitusional menuju kekuasaan negara. Berkali-kali Prabowo mencoba dengan partai barunya untuk memenangkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Tetapi, Sebagaimana di akuinya Prabowo kalah berkali-kali tetapi tidak pernah menyerah. Prabowo tetap di garis oposisi dan tidak pernah tertarik serta berniat untuk masuk ke dalam pemerintahan," katanya.

Prabowo baru keluar dari oposisi pemerintah setelah menyetujui rekonsiliasi yang ditawarkan oleh Presiden Jokowi. Rekonsiliasi itu membangun koalisi nasional dalam kabinet yang sangat besar pendukungnya.

Menurut Fahri, rekonsiliasi itu adalah upaya politik tingkat negarawan yang tidak bisa dilihat dengan kacamata yang partisan karena dua pemilu sebelumnya yang diselingi oleh Pilkada Jakarta.

"Kita mengapresiasi langkah itu setelah kita sukses melewati Covid 19, ketegangan laut China Selatan dan perang Rusia - Ukraina yang sekarang juga masih ditambah oleh perang di timur tengah antara Israel dan Palestina," kata Fahri.

Karena itu, jika ada yang menganggap Prabowo tidak tahap beroposisi, hal itu datang dari anggapan orang yang kurang mengenali Prabowo.

"Jadi apabila ada orang yang menganggap bahwa rekonsiliasi 2019 adalah karena pak Prabowo tidak kuat lagi menjadi oposisi, pasti itu datang dari otak kecil dan hati yang kecil sambil ingin cuci tangan bahwa dirinya sendiri adalah pencipta pembelahan masyarakat yang sangat berbahaya," katanya.

Menurut Fahri, dia mengatakan hal ini tidak untuk mengingatkan figur-figur ekstrem yang ingin mengambil keuntungan dari pembelahan politik.

Tetapi sekedar sebagai pengingat bahwa Prabowo tidak bisa dibandingkan dengan figur figur partisan yang datang silih berganti.

"Prabowo adalah negarawan yang datang untuk satu misi mempersatukan negeri dan meletakkan pondasi Indonesia maju sebagaimana yang telah diawali oleh presiden presiden sebelumnya termasuk presiden Jokowi," kata Fahri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X