AYOBOGOR.COM - Posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024 terancam.
Ini berkaitan dengan laporan terhadap sejumah hakim Mahkamah Kontitusi (MK) karena putusan gugatan UU Pemilu yang mengamodirnya untuk mengikuti Pilpres 2024.
Rencananya, Majelis Kehormatan MK (MKMK) yang mengawal laporan itu akan menyampaikan putusan setelah melakukan pemeriksaan terhadap para hakim pada 7 November 2023.
Sehari setelah tanggal tersebut, merupakan batas waktu terakhir untuk perubahan pasangan capres-cawapres di KPU RI. Artinya, posisi Gibran pun masih bisa digantikan sehubungan dengan putusan yang akan dibacakan MKMK.
Prabowo sendiri merupakan kandidat capres paling terakhir yang mengumumkan cawapres. Itu dilakukan tiga hari sebelum penutupan pendaftaran di Pilpres 2024.
Selain Gibran, sejumlah nama dikandidatkan menjadi pendampingnya. Misalnya saja mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Keduanya dianggap bisa menggerakan suara pemilih di daerah 'lumbung' suara di Pilpres 2024. Ridwan Kamil di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, Khofifah di Jawa Timur.
Di luar keduanya, nama-nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir, dan ketua umum PBB Yusril Ihza Mahendra juga pernah dikandidatkan. Keduanya dianggap bisa mengerek suara di luar Pulau Jawa.
Terkait posisi Ridwan Kamil sendiri, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu sudah mendapat mandat dari partainya. Hal ini seperti disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.
Ace mengatakan bahwa Emil, sapaan Ridwan Kamil, akan bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang diketuai Rosan Roeslani.
"Sejauh ini saya komunikasi dengan Kang Emil dan Kang Emil konsisten dan beliau akan fatsun terhadap keputusan partai," kata Ace, Rabu, 1 November 2023, dikutip dari Republika.
Ace mengatakan bahwa Emil dibutuhkan untuk mendulang kemenangan, khususnya untuk daerah Jawa Barat dan Banten.
