Dia tercatat menjadi dosen Fakultas Hukum di UII sejak 1984. Dia juga menjadi sekretaris jurusan Hukum Tata Negara di fakultas tersebut dari 1986-1988.
Selain itu, Mahfud pernah menjadi pembantu dekan, direktur karyasiswa, pembantu rektor, hinga direktur pascasarjana di universitas itu.
Pengalaman di dunia akademis membuat Mahfud diangkat menjadi anggota panelis dan asesor di BAN-PT pada 1997-1999.
Dia juga tercatat pernah menjadi wakil ketua umum dewan tanfidz di DPP PBB pada 2002-2005, lalu rektor Universitas Islam Kadiri pada 2003-2006.
Lalu menjadi ketua umum dewan pimpinan pusat keluarga alumni UII dari 2010 hingga sekarang. Selain itu, terdapat sejumlah jabatan di beberapa universitas lainnya.
Di luar dunia akademisi, Mahfud tercatat pernah melakoni sejumlah tugas negara dengan menempati berbagai bidang.
Baca Juga: Sebelum Beli Motor Listrik Subsidi, Ketahui Dulu Jenis Baterai dan Cara Merawatnya
Misalnya menjadi pelaksana tugas staf ahli dan deputi Menteri Negara Urusan HAM pada 1999-2000, lalu Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada 2000-2001.
Dia juga pernah menjadi anggota DPR RI hingga menjadi wakil ketua badan legislatif pada 2004-2008. Lalu Mahfud menjadi tim konsultan ahli BPHN Depkum HAM RI hingga sekarang.
Dia juga menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi RI pada 2008–2013, anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila pada 2017–2018.
Sementara sejak 2019 hingga sekarang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan HAM.
Sedangkan Ganjar, setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, sempat bekerja di lembaga konsultan, PT Prakarsa di Jakarta.
Dia juga tercatat pernah bekerja di beberapa perusahaan, seperti PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Di UGM sendiri, Ganjar memiliki posisi penting, yaitu menjadi Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) periode 2014-2019.
Baca Juga: Gardu PLN di Area BTN Bogor Terbakar, BTN Bogor Pastikan Operasional Kembali Normal
