Selain itu, ia juga mengatakan bahwa perlu ada keterlibatan dari keluarga dan masyarakat agar kasus bunuh diri dapat dihindari.
Artinya, masyarakat atau keluarga harus lebih peka dan empati terhadap keadaan sekitar.
Jika menemukan perilaku yang beda dan tak biasa dari seseorang, maka sudah seharusnya dilakukan observasi.
Setelah itu, pencegahan bunuh diri bisa dilakukan oleh keluarga atau masyarakat dengan cara mendengarkan.
Jika tak bisa memberikan solusi, dengan cara mendengarkan saja sudah cukup. Apabila masalah yang dirasa terlalu berat, bisa membawa orang tersebut pada profesional.
Uun mengatakan bahwa untuk mengetahui penyebab bunuh diri ini perlu dilakukan asesmen lebih mendalam.
Namun, perilaku bunuh diri bisa disebabkan karena kecemasan berlebihan dan depresi yang luar biasa pengaruhnya.
Selain itu, bunuh diri disebabkan karena seseorang sudah berada di titik menyerah hingga terasa mual dan muak.
Baca Juga: Fresh Graduate Merapat, PT Freeport Buka Puluhan Lowongan Kerja untuk Lulusan Baru, Simak di SIni
"Ketika seseorang telah bertubi-tubi mendapatkan tekanan, terkadang kita sampai mual, muak. Kayak overload. Itu impact buruknya akan menjadi flat. Kita sudah sulit merasakan, 'oh aku ini bahagia, oh aku ini sakit'. Itu sudah tidak bisa. Itu memang kerentanan berada di fase flat di mana fase flat itu akan sangat rentan menjadi depresi. Depresi bisa muncul dan berakhir dengan mengakhiri hidup," pungkas Uun.*