"Kalau mereka didekatmu peluklah seerat yang kamu mau. Kita tertakdir untuk saling menjaga," pungkasnya.
Saat melakukan aksi mengakhiri hidup di mall Paragon Semarang, mahasiswa Unnes itu juga menuliskan pesan untuk ibunya di dalam sepucuk surat.
Ia meminta maaf kepada ibunya karena tidak bisa menjadi wanita kuat seperti yang ibunya inginkan.
Mahasiswi Unnes itu juga sudah mempersiapkan hadiah khusus yang akan dikirimkan lewat temannya. Dia berharap sang ibu selalu mendoakan dirinya.
Dengan dibukanya layanan konseling oleh Universitas Negeri Semarang, harapannya aksi mengakhiri hidup ini tidak terjadi lagi.***
