AYOBOGOR.COM - Nama Pantai Cibutun belakangan menjadi ramai. Pasalnya, pantai yang terletak di Desa Sangrawayang dan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi itu terciduk dipenuhi tumpukan sampah.
Sampah-sampah itu tampak menggunung dan menyebar di sekitar pesisir Pantai Cibutun, sebagaimana terlihat dalam unggahan Instagram Pandawara Group di Instagram.
Pandawara Group sendiri mengunggah konten itu sambil mengajak masyarakat mengikuti kegiatan clean up Pantai Cibutun. Namun tulisan pantai terkotor nomor 4 di Indonesia pada video itu dimasalahkan.
Respon desa setempat salah satunya, yang merasa bahwa kegiatan tersebut tidak melibatkan aparat desa. Rencana Pandawara dianggap tidak transparan dan terbuka sebelum akhirnya viral.
"Misalnya aksi bersih-bersih sebelumnya dimusyawarahkan di desa," ujar Kepala Desa Sangrawayang Muhtar, Minggu, 1 Oktober 2023.
Pandawara sendiri melakukan klarifikasi usai keributan terjadi. Komunitas penggiat lingkungan tersebut membuat sebuah video di Instagram @pandawaragroup yang diunggah pada Selasa, 3 Oktober 2023 malam.
"Ini bukan panggung untuk saling memprovokasi, saling menyalahkan, bukan solusi daripada banyak menilai, mending kita banyak aksi," ujar Pandawara.
Sebelum menyampaikan maksud pembuatan video, Pandawara meminta maaf bila ucapan, perilaku, maupun tingkat laku komunitasnya menyinggung masyarakat.
Namun Pandawara menegaskan bahwa pencemaran lingkungan memang membuat malu.
"Izin memberikan pendapat. Menurut persepsi dan asumsi kita terjadinya pencemaran lingkungan lebih membuat malu Pandawara dan seluruh masyarakat Indonesia di manapun lokasi dan daerahnya berada," kata mereka.
"Niat maksud dan tujuan kita adalah untuk membersihkan atau mengurangi sampah yang ada di pantai tersebut," katanya.
Pandawara pun menyampaikan bahwa sebelum kegiatan tersebut diagendakan sudah ada komunikasi terlebih dahulu dengan aparat setempat.
Bahkan komunikasi itu dilakukan juga kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Sebelum itu kita ingin meluruskan pada tanggal 29 September, pada hari Jumat, kita telah datang dan mendapatkan izin serta telah berkoordinasi dengan aparatur desa setempat dan DLH Kabupaten Sukabumi untuk menjelaskan perihal terkait pembersihan yang kita akan lakukan," kata mereka.
