AYOBOGOR.COM - Tentara Israel (IDF) ketar-ketir dengan kelakukan netizen Indonesia yang mengajak 'war' di media sosial (medsos).
Aksi netizen Indonesia ini dilakukan sebagai bentuk simpati terhadap masyarakat Palestina, termasuk di Gaza yang mendapat serangan-serangan IDF pasca meletusnya bentrokan dengan Hamas pada Oktober lalu.
Meskipun hanya memanfaatkan medsos, namun psywar yang dilakukan oleh netizen Indonesia nyatanya berhasil. Beberapa tentara Israel bahkan mengaku 'gila' karena mendapat serangan dari banyak orang.
Bahkan, ada pula akun-akun anggota IDF yang di-privat, di samping postingannya menghilang, maupun akunnya tidak bisa ditemukan lagi.
Serangan netizen di internet pun tak muluk-muluk, dimulai dari tulisan "Free Palestine", "Child Killer", dan "Terrorist". Namun hal tersebut lama kelamaan membuat para tentara gerah.
Hal ini dimulai dari akun-akun diduga para anggota IDF membagian foto-foto kesehariannya saat mereka bertugas di medsos seperti Instagram.
Lalu terdapat komentar dari netizen Indonesia yang diteruskan kepada netizen lainnya, hingga akun-akun medsos para tentara dibagikan.
Misalnya saja akun @Greschinov membagikan daftar 50 akun Instagram tentara IDF untuk digeruduk.
Di antara informasi tersebut, ada pula netizen yang berhasil mengantongi sejumlah nomor WhatsApp para tentara, hingga akhirnya sama-sama digeruduk di medsos.
Salah seorang tentara IDF, dengan akun @michal_matzov mengaku frustasi dengan aksi yang dilakukan netizen Indonesia.
"Mereka membuat saya meledak dengan reaksi seperti itu karena Palestina. Banyak orang mengatakan Anda seorang pembunuh. Bagaimana rasanya tanganmu berlumuran darah?," kata Matzov, dikutip dari Republika.
Matzov yang merasa frustasi membuat unggahan itu untuk meminta pertolongan pada orang-orang agar bisa melawan netizen +62.
"Aku mengandalkanmu teman-teman, semoga kalian bisa membantuku," katanya.
Sementara itu, terdapat akun Instagram @mujahifah_online yang disebut 'capt' oleh para netizen. Pasalnya, dia selalu memperlihatkan aktivitas psywar-nya melawan tentara IDF.
