Kendaraan roda dua dianggap lebih rentan, dan dengan kecepatan tinggi yang seringkali dipacu oleh pengendara moge, risiko kecelakaan beruntun menjadi lebih besar.
Selain itu, faktor keselamatan dan desain jalan tol yang ada di Indonesia juga menjadi sorotan. Jika moge harus memiliki jalur khusus, pembiayaan pembangunan jalur tersebut akan memerlukan dana yang besar dan belum tentu menarik minat investor.
Selain itu, keberadaan moge di jalan tol dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, yang sudah terkenal dengan kemacetan.
Masyarakat transportasi Indonesia (MTI) juga mempertanyakan mengapa DPR lebih fokus pada usulan moge masuk tol, daripada memperbaiki sistem transportasi umum.
Baca Juga: Deretan Kombinasi Nomor yang Dipercaya Membawa Keberuntungan di Tahun Baru Imlek, Salah Satunya 520
Mereka berpendapat bahwa pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan peningkatan transportasi umum yang lebih ramah bagi masyarakat luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir pengendara moge yang memiliki daya beli tinggi.
Secara keseluruhan, meskipun ada potensi pendapatan dari kebijakan moge masuk tol, banyak pihak yang menilai bahwa kebijakan ini berisiko terhadap keselamatan dan kelancaran lalu lintas di Indonesia.
Dibandingkan dengan negara-negara yang sudah menerapkan kebijakan serupa, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur dan kesiapan regulasi yang memadai.***