news

Konferensi Tahunan ke-74 ICA Jakarta-Bandung Hub, Fokus pada Komunikasi dan Hak Asasi Manusia

Kamis, 20 Juni 2024 | 19:57 WIB
Konferensi Tahunan ke-74 ICA Jakarta-Bandung Hub, Fokus pada Komunikasi dan Hak Asasi Manusia

Menurutnya, AI memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif jika diterapkan dengan bijaksana dan diatur dengan baik. Hal ini sangat relevan dalam konteks pengambilan keputusan di berbagai sektor penting seperti kesehatan, keadilan, dan media.

Pembicara kedua yaitu Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si., membahas pentingnya transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas dalam pemilu presiden Indonesia, serta peran media dalam dinamika politik.

Ia juga menyoroti isu-isu kritis seperti integritas penyelenggara pemilu, netralitas media, dan kampanye negatif yang perlu diperhatikan untuk memastikan pemilu yang adil dan demokratis
Terakhir, pembicara ketiga yaitu Dandhy Dwi Laksono, menekankan bahwa doktrin, mitos, dan propaganda dalam media sangat mempengaruhi seleksi informasi dan kesadaran kolektif masyarakat.

Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran kolektif untuk mengatasi isu-isu seperti impunitas, ekonomi, investasi, dan pasar dalam konteks hak asasi manusia

Main Panel 2 - Communicating Mental Health: Indonesian & Asian Perspectives

Pembicara pertama yaitu Prof. Susanne Dida, M.M., memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang dalam komunikasi kesehatan mental, khususnya bagi Generasi Alpha di Indonesia.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan kebutuhan generasi ini, diharapkan dapat tercipta pendekatan yang lebih efektif dalam mendukung kesehatan mental mereka.

Dukungan yang tepat dan upaya destigmatisasi yang berkelanjutan sangat diperlukan agar Generasi Alpha dapat tumbuh dengan sehat secara mental dan emosional.

Pembicara kedua yaitu Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, MOP., Ph.D., menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam penelitian “resilence”, terutama di Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan sosial yang kaya.

Ia juga menekankan bahwa validasi alat ukur yang akurat dan relevan secara linguistik, psikologis, dan budaya adalah kunci untuk memahami dan meningkatkan resilence individu dan komunitas dalam menghadapi tantangan global.

Dan penutup, yaitu Dr. Emma Mohamad mengatakan komunikasi memainkan peran vital dalam menciptakan sistem pendukung di dalam keluarga, teman sebaya, dan komunitas yang dapat meningkatkan literasi kesehatan mental di negara-negara Asia Tenggara.

Namun, ini harus didukung oleh sistem yang kuat, termasuk sistem pendidikan, kebijakan, akses terhadap perawatan, dan kualitas layanan. Agenda dilanjutkan dengan poster presentation.

Presentasi Poster

Setelah sesi panelis dan diskusi, acara dilanjutkan dengan presentasi poster. Sebanyak 22 poster yang telah dikurasi oleh reviewer dipresentasikan oleh masing-masing presenter.

Setiap presenter diberikan waktu yang telah ditentukan untuk memaparkan penelitian atau proyek yang tertera dalam poster mereka.

Halaman:

Tags

Terkini