AYOBOGOR.COM - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menunjukkan angka yang menggembirakan pada tahun 2024.
Berdasarkan laporan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) OKU, Mukti Riadi, IPM OKU tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini menjadi indikator positif dari upaya pembangunan yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah OKU dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Nomor Rekening BRI Tidak Muncul di Aplikasi BRImo? Jangan Panik, Begini Solusinya!
Pada tahun 2024, IPM OKU tercatat berada di angka 73,70, yang mengalami kenaikan sebesar 0,53 poin dari angka IPM tahun 2023 yang sebesar 73,17.
"IPM OKU tahun 2024 meningkat dari tahun sebelumnya," ungkap Mukti Riadi dalam audiensi dengan Pj Bupati OKU M Iqbal Alisyahbana dalam rilis yang diterima AYOBOGOR.COM.
Mukti menjelaskan bahwa IPM merupakan indikator yang mencerminkan tiga dimensi utama pembangunan manusia, yaitu: derajat kesehatan masyarakat, tingkat pendidikan atau pengetahuan masyarakat, dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Peningkatan IPM ini menunjukkan adanya kemajuan dalam ketiga dimensi tersebut di OKU.
Posisi IPM OKU di Sumatera Selatan
Baca Juga: Cara Isi Token Listrik Lewat Aplikasi BRImo Terbaru 2024, Simpel Gak Pake Ribet!
Dari sisi prestasi, IPM Kabupaten OKU menempati posisi yang sangat baik di tingkat provinsi Sumatera Selatan. Secara keseluruhan, IPM OKU adalah yang tertinggi di tingkat kabupaten dalam provinsi ini.
Meski demikian, dalam peringkat kabupaten dan kota di Sumsel, OKU berada di urutan kelima, di bawah kota-kota besar seperti Palembang, Lubuk Linggau, Prabumulih, dan Pagar Alam.
Mukti juga mengungkapkan bahwa dinamika pembangunan manusia merupakan hal yang sangat dinamis, karena banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk program-program yang dijalankan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Mukti menekankan bahwa sejak tahun 2020, status pembangunan manusia di OKU telah mencapai level "Tinggi".
Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Soal Penggeledahan Kantor Bank Indonesia, Ada Dugaan Korupsi Dana CSR
