AYOBOGOR.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung mengkritisi soal rencana Sekretariat Presiden untuk menggelar sidang kabinet di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Wacana agenda sidang kabinet di IKN yang akan digelar pada 30 Juli 2024 berasal dari Sekretariat Presiden. Mereka saat ini sedang kebut merampungkan penataan perabotan pendukung di Istana Ibu Kota Negara Nusantara.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang menyatakan bahwa proses penataan furnitor sedang berjalan.
Meski demikian, Presiden Jokowi menanggapi bahwa dirinya tidak mau memaksakan menggelar sidang kabinet apabila segala sesuatunya belum benar-benar siap.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa prediksi Jokowi soal pembangunan IKN meleset. Sebab Dia pernah menyatakan lewat media sosial Instagram soal akan berkantor di Ibu Kota Negara Nusantara pada Juli 2024 ini.
Namun, teranyar Joko Widodo malah menyatakan tidak mau buru-buru jika memang belum siap ditempati. Melihat rencana Sekretariat Presiden dan ambisi Jokowi untuk berkantor di IKN sebelum lengser mengundang komentar dari Rocky Gerung.
Pengamat politik itu merasa jika Jokowi sudah melanggar tanda-tanda alam. "Dari segi etika itu gak boleh nempati rumah yang belum jadi. Nah kita sekarang mau melihat bagaimana etika pemerintah. Ini bukan dapur umum yang tiba-tiba dibangun karena ada perang kan. Mestinya setelah bangunan selesai harus dipastikan dulu keamanannya, secara geologi salah satunya," ujat Rocky Gerung dilansir dari YouTube Rocky Gerung Official.
"Memaksakan sesuatu yang belum diresmikan itu artinya melanggar tanda-tanda alam. Dan mungkin suatu saat akan ada teguran alam. Kemudian perlu diperhitungkan juga soal keamanan Jokowi dan para menteri yang akan sidang kabinet di IKN," sambungnya lagi.
Rocky Gerung berharap Presiden Joko Widodo tidak menjadikan pembangunan IKN ini sebagai alat untuk memuaskan ambisinya.
Artinya pembangunan harus benar-benar dirampungkan dengan tuntas dan tidak perlu memaksakan kondisi untuk menggelar sidang kabinet apabila belum siap.
Sementara itu, Hersubeno Arief yang merupakan jurnalis senior juga mengkritisi soal aktivitas Jokowi di akhir masa jabatannya.
