AYOBOGOR.COM – Presiden Jokowi mengejar target pembangunan IKN di tengah pro dan kontra. Mulai dari Perpres tentang percepatan pembangunan IKN serta HGU untuk investor hingga dua abad lamanya.
Melansir dari kanal youtube Kompas Tv Bangka, alasan mundurnya presiden berkantor di IKN selain karena air dan listrik yang belum siap.
Juga karena intensitas hujan yang tinggi menjadi hambatan sehingga banyak proses pembangunan yang mundur dari jadwal.
Jokowi juga menjelaskan proses pembangunan IKN baru akan mencapai 15 persen ketika tiba peringatan HUT RI ke 79.
Baca Juga: Kabar Gembira! 3 Golongan KPM PKH BPNT Kategori ini Dikabarkan Dapat Pencairan Bansos di Bulan Juli
Terkait mundurnya rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara partai PDIP memberikan kritikan pada pemerintah.
Menurut mereka pemerintah seharusnya tidak perlu menjanjikan target-target yang akan selesai dalam jangka waktu tertentu namun tidak terlaksana.
Pemerintah seharusnya tidak perlu tergesa-gesa cukup fokus saja kerjakan proses pembangunan.
Sedangkan pernyataan dari tim staf presiden mengungkapkan bahwa proses pembangunan tidak tergesa-gesa semua masih sesuai rencana awal.
Pemindahan ibu kota sebagai bentuk mewujudkan gagasan dari pendiri bangsa bung Karno.
Gagasan yang sudah ada sejak tahun 1957 karena melihat Jakarta dan Jawa harus berbagi beban bukan karena mengejar peringatan dan perayaan 17 Agustus.
Hal lain yang menjadi polemik adalah penandatanganan Perpres nomor 75 tahun 2024 tentang percepatan proses pembangunan IKN.
Baca Juga: Intip Hunian ASN di IKN, Apartemen Aparatur Sipil Negara Ini Ada 3 Kamar Tidur
Dalam perpres tersebut investor mendapat hak izin guna (HGU) usaha hampir dua abad lamanya.