AYOBOGOR.COM -- Rocky Gerung sembur pembangunan IKN oleh pemerintahan Jokowi.
Ia menganalogikan pembangunan IKN dengan cacing.
“Tentu secara politik beliau lebih berguna karena beliau bisa menggusur cacing di Kalimantan untuk dijadikan IKN tapi dari sudut pandang ekologi cacing mampu mendekomposisi tubuh,” ungkap Rocky seperti dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Progres Pembangunan Jalan Tol IKN Sudah 90 Persen, Dapat Digunakan Pada Upacara HUT RI 17 Agustus
“Kerusakan ekologi di Kalimantan yang disebut bagian politik antroposin Jokowi, upaya untuk membatalkan kehidupan alamiah.
Dalam ilmu lingkungan amdal harus mendahului keputusan politik, sekarang Jokowi sudah putuskan (pindah Ibu kota Negara ke IKN) baru minta universitas Muhammadiyah, Mulawarman, segala macam. Buatkan amdal. Maka disogoklah dosen-dosen.”
Demikian salah satu komentar Rocky terhadap IKN menurut Rocky bahwa pembuatan amdal harus didahulukan setelah itu barulah dibahas untuk menjadi keputusan pemerintah atau keputusan politik.
Rocky juga mengatakan bahwa kebijakan pembuatan IKN merupakan kebijakan yang tidak semestinya sebab sudah ditolak oleh banyak pihak.
Baca Juga: Pembangunan Baru Capai 15 Persen, Upacara Kemerdekaan RI Jadi Digelar di IKN?
Namun, Jokowi tetap berusaha memasarkan kebijakan tersebut ke luar negeri.
Rocky menyatakan bahwa salah satu negara yaitu China tidak mau menerima IKN sehingga China tidak akan berinvestasi di IKN tersebut.
Seperti pernyataan sebelumnya Rocky menekankan bahwa amdal haruslah dibuat terlebih dahulu sebab hal ini menyangkut ekologis atau lingkungan.
Dihimpun dari berbagai sumber bahwa gagasan mengenai pemindahan Ibu Kota Negara kali pertamanya oleh Bung Karno atau Presiden RI Ke-1
Baca Juga: Para Aparatur Sipil Negara Bakal Dapat Ini Jika Pindah ke IKN, Bagi Jomblo Wajib Simak Ini!