Tidak menutup kemungkinan bahwa ada sesuatu hal yang luar biasa yang sedang ditutupi dengan masalah air dan tanda-tanda proyek Ibu Kota Nusantara mangkrak.
Contohnya seperti keterlambatan penyediaan air dan listrik di Ibu Kota Nusantara telah menciptakan narasi bahwa hambatan ini yang dinilai berada di luar kendali Presiden Jokowi.
Dia menduga bahwa ada 2 faktor utama dalam narasi yang coba dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Yang pertama adalah pergeseran tanggung jawab dan faktor kedua pergeseran kepentingan elit politik.
Bahkan, Presiden Jokowi dinilai tengah berusaha semaksimal mungkin mengalihkan perhatiannya dari tanggung jawabnya dengan menghadirkan persoalan teknis.
Meskipun sebagai pemimpin tertinggi, ia tetap memiliki tanggung jawab utama tersebut.
Terdapat juga media asing asal Malaysia yang juga menyoroti gagalnya Presiden Joko Widodo berkantor di IKN.
Presiden Joko Widodo disebut media asing tersebut telah gagal penuhi janjinya yang berkaitan dengan batalnya memindahkan kantor presiden ke Ibu Kota Nusantara.
Tentunya hal ini sangat disayangkan pastinya untuk Ibu Kota Nusantara yang berstatus sebagai mega proyek.
Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai rencana upacara bendera di tanggal 17 Agustus apakah akan dilakukan di IKN atau di Jakarta.
Itulah sejumlah informasi terkait dengan gagalnya rencana Presiden Joko Widodo untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara pada bulan Juli ini.***
