Dalam surat yang ditulis tangan Mei Lien, dia menceritakan tragedi yang menimpa keluarganya. Ayahnya meninggal setelah ditembak oleh perampok yang mencoba merampok toko emasnya.
Di akhir film, Mei Lien berencana untuk pindah ke Semarang bersama ibunya setelah tragedi tersebut. Dilan merasa kehilangan, namun film ini berakhir menggantung, meninggalkan pertanyaan apakah Mei Lien benar-benar akan pindah atau tetap di Bandung.
Bagi penggemar setia Dilan, akhir film ini menyisakan rasa penasaran yang mendalam tentang kelanjutan hubungan Dilan dan Mei Lien.
Pidi Baiq bahkan telah mengungkapkan bahwa proyek film Dilan selanjutnya sedang dalam tahap pengerjaan, meskipun mengalami penundaan.
Dilan 1983: Wo Ai Ni adalah pilihan tepat untuk dinikmati bersama keluarga di bulan Ramadhan, mengingat kisahnya yang ringan namun penuh makna.
Selain itu, film ini memberikan sentuhan nostalgia dan kehangatan, membuatnya semakin menarik untuk ditonton di waktu yang spesial.***