Audit ini dilakukan untuk memahami celah dan peluang untuk menerapkan otomatisasi. Dengan demikian, kita dapat mengotomatisasi proses secara optimal, dan memberikan dampak langsung terhadap produktivitas dan revenue.
Pilih tools yang terintegrasi atau bisa diintegrasikan
yang sudah disebutkan sebelumnya, bisnis tidak dapat menghapus sistem yang sudah ada. Di samping itu, tidak semua platform CRM dan sales automation bisa saling terintegrasi dengan baik. Sehingga, kita perlu memilih tool yang paling tepat.
Sebagai bisnis yang berpacu pada pertumbuhan, kita perlu memastikan alat yang menawarkan native integration. Sehingga keduanya dapat langsung terintegrasi tanpa membutuhkan platform pihak ketiga.
Platform CRM dan sales automation juga harus mendukung integrasi API. Karena kebanyakan platform komunikasi menyediakan fitur ini, untuk membebaskan pengguna dalam membangun sistem yang saling terintegrasi.
Sinkronisasi data
Selain tools yang terintegrasi, data di dalamnya juga harus tersinkronisasi dengan baik secara real-time. Hal ini untuk memastikan seluruh aktivitas di dalamnya dapat terpantau dalam satu sistem, dan tim tidak perlu berpindah-pindah platform untuk memastikan kebenaran data.
Data-data yang perlu disinkronisasi adalah, meliputi: informasi kontak dan riwayat komunikasi, riwayat aktivitas pelangganggan, status transaksi, serta skor ketertarikan prospek terhadap produk.
Sinkronisasi data ini perlu dilakukan agar tidak ada informasi yang berantakan, sehingga tim penjualan dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan terkini.
Pelatihan tim penjualan
Penggunaan teknologi yang efektif tidak hanya dipengaruhi oleh proses penerapannya yang sistematik, kapabilitas dan kesiapan pengguna teknologi juga berperan penting dalam upaya tersebut. Teknologi akan akan memberikan hasil maksimal jika digunakan sesuai dengan fungsinya.
Sehingga, untuk memastikan fitur digunakan dengan benar perlu adanya pelatihan yang menyeluruh. Hal ini untuk memastikan tim penjualan tidak hanya tahu cara mengoperasikan alat, tetapi juga memahami fungsi dan manfaat dari setiap fitur yang disediakan.
Terutama jika implementasi teknologi mengubah alur kerja, sosialisasi dan perubahan manajemen harus dilakukan perlu dilakukan untuk menjaga kinerja serta produktivitas keseluruhan tim. Optimalkan pola pelatihan agar tim dapat membaca serta memanfaatkan data secara strategis. Sehingga produktivitas meningkat, peluang closing bertambah, dan tujuan revenue tercapai secara optimal.
Monitoring dan optimalisasi berkelanjutan
Langkah terakhir, dan yang perlu dilakukan secara rutin adalah monitoring dan continuous improvement. Kita perlu menetapkan metrik utama (KPI) sesuai tujuan utama bisnis. Upaya ini dilakukan untuk mengidentifikasi hambatan yang mungkin muncul selama proses implementasi.
Dengan menetapkan KPI yang jelas, kita juga dapat mengukur sejauh mana implementasi sistem dalam meningkatkan dan memberikan nilai tambah untuk bisnis. Monitoring juga dilakukan untuk menjaga teknologi tetap adaptif terhadap perubahan.
Karena bisnis akan terus bertumbuh, maka, sistem yang kita gunakan pun harus bisa terus menyesuaikan diri. Hal tersebut kemudian mengaitkan kita pada continuous improvement, yang berarti secara aktif meninjau kembali alur kerja, mengevaluasi data yang dikumpulkan, dan melakukan penyesuaian
Kesimpulan
Mengandalkan insting dan cara kerja manual saja sudah tidak cukup dalam era penjualan digital ini. Untuk bisa tumbuh dan bertahan lama, bisnis perlu mengadopsi pendekatan yang terstruktur, terukur, dan berbasis data. Integrasi antara CRM dan sales automation adalah salah satu langkah paling strategis untuk mencapai hal tersebut.
CRM akan memberikan visibilitas terhadap status pelanggan dan prospek, sementara automation membantu mempercepat proses dan memastikan konsistensi dalam setiap interaksi. Dan ketika keduanya digabungkan, hasilnya bisnis tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengoptimalkan revenue.