Waduh Baru 21 Kelurahan di Kota Bogor Bebas Buang Air Besar Sembarangan, Ini Daftarnya!

photo author
- Sabtu, 22 Juli 2023 | 09:58 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim  (ayobogor.com/dok.)
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (ayobogor.com/dok.)

"Sehingga capaian ODF Kota Bogor saat ini masuk di 30,9. Mudah-mudahan setelah ini kita kerja terus. Yang deklarasi hari ini adalah yang jumlahnya 200 kebawah. Bulan berikutnya akan kita lihat kelurahan lain. Kita kebut lagi untuk menambah jumlah kelurahan ODF. Mudah-mudahan selesai di 2023 atau pertengahan 2024," katanya.

Pada kesempatan itu Sekda mewakili Pemkot Bogor menyampaikan terima kasih atas sumbangsing dan kontibusi dari berbagai pihak, diantaranya ADIRA Syariah, PT Surveyor Indonesia, RS BMC Mayapada Hospital, RS Azra, RS Yuliana, RS Melania, PT Surya Mas Duta Makmur, Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, PT Rajawali Nusindo, RS Hermina, PT Bogor Indah Gemilang, RS PMI, Bank Kota Bogor dan berbagai elemen masyarakat.

Director Chief of Sales, Service and Distribution Officer, Niko Kurniawan mengatakan, ADIRA Syariah sudah memiliki program dana kebajikan untuk kemaslahatan masyarakat.

"Salah satunya dengan sumbangan yang diberikan untuk ODF ini. Ini akan berlanjut terus, itu janji. Karena dengan masyarakat yang sehat, tentunya ekonomi tumbuh dengan baik, ujungnya kembali ke kita semua, termasuk kepada perusahaan kami di ADIRA. Dan kami dukung semoga Kota Bogor terus bisa menjadi kota sehat. Sumbangsih ini dan tentunya kita harapkan berkelanjutan terus, sehingga masyarakat Kota Bogor akan jadi lebih baik semuanya, akan jadi lebih sehat dan Indonesia menjadi Maju," ujarnya.

Akselerasi ODF dengan kolaborasi pentahelix ini pun secara perlahan mengubah perilaku masyarakat untuk turut serta mendukung ODF.

Lurah Empang, Muhamad Al Farhan mengatakan, wilayah Kelurahan Empang yang dilintasi aliran Sungai Cisadane awalnya menjadi tempat buang air besar sembarangan (BABS) untuk 195 rumah yang tidak memiliki jamban ataupun yang langsung mengalirkan pembuangan ke sungai.

"Dari total 195 itu turun menjadi 123, secara perlahan perilaku itu berubah dari upaya edukasi oleh wilayah, OPD, sanitarian, puskesmas, sehingga mereka yang tidak memiliki jamban itu melakukan BAB di WC Posyandu, masjid, mushola, WC bersama, setelah itu kemudian dilakukan pemetaan lokasi untuk septic tank komunal, bersama, mandiri dan portable, karena memang kami lahan terbatas," ujarnya.

Dari upaya tersebut saat ini kelurahan Empang pun turut serta dalam deklarasi kelurahan ODF.

"Alhamdulillah dari monitoring, pengawasan, edukasi, sudah berubah perilakunya tidak BABS," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X