AYOBOGOR.COM -- Bulan Mei ini kita memperingati dua hari besar yang begitu bermakna bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati setiap 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei.
Dua momentum peringatan hari besar itu memiliki makna besar bagi perjalanan Indonesia karena pendidikan menjadi pilar penting bagi kebangkitan nasional.
Kebangkitan Nasionak sendiri mengacu pada berdirinya Boedi Utomo 20 Mei 1908 yang dipelopori cerdik cendikia.
Pendidikan telah membuka pola pikir mereka bahwa manusia memiliki derajat yang sama. Kemuliaan seseorang tak dapat diukur dari suku, bahasa, dan warna kulit. Tidak boleh satu bangsa menindas dan menjajah bangsa lain karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Baca Juga : Keren, Atlet Basket Bogor Masuk Timnas dan Bakal Tampil Di FIBA U-16
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) memiliki hubungan yang begitu erat dengan pendidikan. Pendidikan berperan sebagai pilar utama dalam proses kebangkitan. Berkat pendidikan seseorang memiliki pengetahuan, kesadaran, dan semangat juang untuk memajukan bangsa tercinta ini. Tanpa ditopang pendidikan, sangat mustahil sebuah bangsa bisa mencapai kemajuannya.
Pendidikan menjadi fondasi penting bagi kebangkitan bangsa mana pun termasuk Indonesia. Melalui pendidikan yang berkualitas, Indonesia dapat mencetak insan-insan yang unggul, kreatif, inovatif, dan tentunya berakhlak mulia.
Sejumlah Masalah
Sedari awal, para pendiri bangsa telah memimpikan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju.
Untuk mewujudkan itu semua kita membutuhkan peran pendidikan. Tentu saja, pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang berkualitas yang diberikan secara adil dan merata kepada seluruh warga negara.
Maka sudah sangat jelas bahwa untuk membangun Indonesia yang maju kita membutuhkan pendidikan yang berkualitas.
Tanpa pendidikan yang berkualitas, bangsa ini akan berjalan ditempat, bahkan bisa menjadi bangsa terbelakang. Pertanyaannya, bagaimana kondisi pendidikan kita saat ini?
Kalau mau jujur, Indonesia masih menghadapi sejumlah persoalan serius di bidang pendidikan.
Pertama, pemerataan. Pemerataan akses pendidikan masih menjadi persoalan serius bagi dunia pendidikan kita. Pemerataan ini merupakan persoalan bagaimana sistem pendidikan bisa dinikmati oleh seluruh warga negara, baik yang miskin maupun yang kaya.
Kedua, Ketimpangan pendidikan menjadi persoalan klasik yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya di daerah pelosok seperti daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.