Sejarah Hari Pers Nasional, Inilah Perjalanan dan Maknanya bagi Indonesia

photo author
- Minggu, 9 Februari 2025 | 07:32 WIB
Sejarah Hari Pers Nasional, Inilah Perjalanan dan Maknanya bagi Indonesia (Ilustrasi Freepik)
Sejarah Hari Pers Nasional, Inilah Perjalanan dan Maknanya bagi Indonesia (Ilustrasi Freepik)

AYOBOGOR.COM - Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tanggal 9 Februari sebagai bentuk penghormatan terhadap peran pers dalam membangun demokrasi dan menyebarkan informasi yang akurat. 

Peringatan ini bertepatan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang didirikan pada 9 Februari 1946. 

Sejak saat itu, HPN menjadi momen penting bagi insan pers di Indonesia untuk merayakan pencapaian mereka sekaligus mengevaluasi tantangan yang dihadapi dunia jurnalistik. 

Hari Pers Nasional resmi ditetapkan pada tahun 1985 oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985. 

Keputusan ini didasarkan pada usulan PWI yang ingin menjadikan hari lahir organisasinya sebagai peringatan nasional bagi seluruh insan pers di Indonesia.

Pemilihan tanggal 9 Februari bukan hanya karena hari lahir PWI, tetapi juga karena peran besar pers dalam sejarah perjuangan bangsa. 

Sejak masa kolonial hingga era reformasi, pers Indonesia telah menjadi bagian penting dalam membentuk opini publik, memperjuangkan kemerdekaan, serta mengawal demokrasi.

Sejarah pers di Indonesia dimulai sejak masa kolonial, di mana surat kabar pertama berbahasa Melayu, Medan Prijaji, diterbitkan oleh Tirto Adhi Soerjo pada tahun 1907. 

Media ini menjadi salah satu alat perjuangan bagi kaum pribumi dalam menghadapi kolonialisme.

Pada masa pergerakan nasional, pers semakin berkembang dengan hadirnya berbagai surat kabar seperti Bintang Timur, Sinar Hindia, dan Pikiran Rakyat. 

Media-media ini berperan dalam membangun kesadaran nasional dan mendukung kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pers terus mengalami perkembangan, terutama saat memasuki era Orde Baru dan Reformasi. 

Di masa Orde Baru, pers dikontrol ketat oleh pemerintah melalui Departemen Penerangan. Namun, setelah reformasi tahun 1998, kebebasan pers semakin terbuka dengan dicabutnya aturan yang membatasi kebebasan jurnalistik.

HPN bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki tujuan penting dalam memperkuat peran pers di Indonesia. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Katarina Erlita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X