JAKARTA, AYOBOGOR.COM - Kegiatan Southeast Summit Jakarta 23 bisa membuka peluang invenstasi bagi para pelaku bisnis.
Ketua Penyelenggara Southeast Summit Jakarta 23, Marwajih mengungkapkan kegiatan yang akan diselenggarakan pihaknya akan berlangsung pada 17 Desember 2023 di M Bloc Space Creative Hall Jakarta.
Menurut Marwajih, Southeast Summit Jakarta 23 bertujuan untuk memajukan dunia bisnis di Indonesia dengan mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab dan berdampak.
Pada kegiatan itu, sejumlah perusahaan tradisional yang sudah berjejaring ke tingkat regional, nasional, hingga internasional akan dihadirkan.
Selain itu, sejumlah pembicara akan mengisi acara, seperti Commissioner at Saratoga Investama dan Indivara Sejahtera Mandiri, Dr. Indra Cahya Uno, serta Founder & ex-CEO Bukalapak, Achmad Zaky.
Ada pula para mentor bisnis yang mendampingi peserta, seperti Commissioner at Brawijaya Healthcare Group Misyal A Bahwal, Investment Associate Director at Init6 Teuku Al Hafidh, dan Chief Finance Officer Impala Network Khaleed Hadi Pranowo.
Tak hanya ROI (Return on Investment), Southeast Summit Jakarta 23 akan memprioritaskan SROI (Social Return on Investment) yang menekankan bahwa bisnis membawa dampak positif pada masyarakat dan lingkungan.
Dia menjelaskan bahwa masa depan bisnis harus dibangun di atas landasan penciptaan jaringan bisnis yang berorientasi pada dampak.
"Kami berharap dengan digelarnya kegiatan ini dapat melahirkan para pebisnis yang memiliki orientasi untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan pendidikan," ungkapnya pada hari Selasa, 24 Oktober 2023.
Salah satu target utama adalah Business Pitching. Dari 300 pelamar bisnis, 30 bisnis terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan pitch kepada 8-10 impact investor.
Selanjutnya, acara ini akan menghidupkan networking dan connections dengan memfasilitasi lebih dari 70 kolaborasi dan koneksi yang bermakna antara peserta.
Manfaat seminar antara lain:
1. Akses seminar dan diskusi yang dikurasi oleh pakar bisnis dan pionir inovasi.
2. Membuka potensi investasi hingga US$5 juta atau setara Rp78 miliar untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
