Selain di Kebun Raya Bogor, fenomena 'turun salju' juga pernah terjadi di halaman kampus IPB Bogor kampus Baranang Siang setidaknya sekali dalam setahun.
Berdasarkan penulusuran dari berbagai sumber di IPB pernah terjadi fenomena rontokan kapuk ini pada tahun 2019.
Kapas putih yang berguguran dari pohon kapuk randu ini membuat halaman kampus IPB terlihat seperti ditutupi salju. Ketika kapas beterbangan diembus oleh angin pemandangan pun makin memanjakan mata yang melihat.
Pemandangan 'turun salju' ini sudah tak asing bagi civitas IPB. Biasanya 'salju' akan terlihat satu kali dalam setiap tahunnya saat pohon kapuk randu mengalami musim gugur.
Selain mahasiswa banyak pula masyarakat yang lewat disekitar lokasi memanfaatkan untuk berfoto-foto sebab pemandangan bak salju ini cukup ramai diperbincangkan utamanya di jagat media sosial.
Di Indonesia pohon kapuk penyebab fenomena 'turun salju' di Kebun Raya Bogor dan IPB ini banyak tumbuh di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian 300 m dpl. Dengan curah hujan tahunan 1500-3000 mm.
Pada ketinggian yang lebih besar dan banyak hujan, pohon kapuk masih dapat tumbuh subur dan tinggi, namun buah hasil panennya tidak banyak dan sering busuk.
Ukuran pohon ini mencapai 20 m, besar batangnya lebih dari 50 cm. Untuk berproduksi buah membutuhkan tanah yang cukup subur, dalam dan gembur, misalnya tanah vulkanik dan tanah endapan. Serat buahnya dipakai untuk pengisi kasur dan bantal.
Kulit pohon kapuk berguna sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Seperti bagi penderita kesulitan kencing,kencing batu, obat asma, obat batuk, disentri serta untuk membersihkan rambut.
Nah, demikian di Bogor anda bisa merasakan seperti berada di musim salju karena fenomena rontokan kapuk dari pohon randu.