viral

Pesawat yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan Dipastikan Bukan Pesawat Latih dan Jenis Cessna 172, Begini Penjelasannya!

Senin, 20 Mei 2024 | 22:31 WIB
Pesawat yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan Dipastikan Bukan Pesawat Latih dan Jenis Cessna 172, Begini Penjelasannya! (X.com/@RadioElShinta)

Tecnam P2006T memiliki dua tangki bahan bakar yang menyatu dengan kotak sayap dengan kapasitas total 200 liter.

Harga kendaraan berjenis Tecnam P2006T ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp9,9 miliar (625.000 dolar). Sementara itu, pada tahun 2021, untuk bekas pakainya dibanderol dengan harga mulai dari Rp5,5 miliar (350.000 dolar) hingga Rp8,3 miliar (520.000 dolar).

Sehingga harga ini untuk bekas pakainya bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung dari kondisi badan pesawat, mesin, jam terbang, dan lain-lain.

Tecnam P2006T juga dibekali asuransi sama seperti kendaraan sejenis ini lainnya yang terdiri dari dua jenis asuransi yaitu jaminan dasar yang mencakup kerusakan pada pesawat dan jaminan lambung opsional yang mencakup kerusakan pada bagian pesawat.

Kronologi Kecelakaan

Seperti diketahui, sebelum terjadi kecelakaan tersebut di daerah BSD Serpong, Tangerang Selatan yang menewaskan 3 orang yang terdiri dari 1 orang pilot, 1 orang co-pilot, dan 1 orang teknisi. 2 di antaranya sempat terjepit di dalam kendaraan tersebut.

Pilot tersebut bernama Pulung Darmawan, Semarang. Lalu, co-pilot bernama Mayor Purn Suwanda. Terakhir, teknisi bernama Farid.

Awal mula kejadian tersebut dimulai dari ketiganya yang hendak berangkat dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan menuju Bandara Khusus Salakanagara, Tanjung Lesung, Banten pada pukul 11.36 WIB.

Kemudian, ketiganya memutuskan kembali ke Bandara Pondok Cabe pada sekitar pukul 13.10 WIB dan tidak lama setelah itu kendaraan itu sempat hilang kontak tepatnya pada pukul 13.50 WIB.

Menurut salah seorang saksi menyampaikan jika kendaraan tersebut sempat berputar-putar di udara sebelum jatuh pada sekitar pukul 13.45 WIB.

Pada sekitar pukul 14.00 WIB kendaraan tersebut jatuh menabrak sejumlah dahan pohon dan kepala kendaraan tersebut pun jatuh terlebih dahulu membentur tanah serta berakhir dengan kondisi hancur.

Sementara itu, saksi lainnya menyampaikan jika ia berada sekitar 100 meter dari kendaraan tersebut dan sempat melihat kendaraan tersebut dalam keadaan oleng dan melihat salah seorang yang berada di kendaraan tersebut berteriak untuk meminta tolong.

Setelah kendaraan tersebut jatuh, satu orang korban terlihat tergeletak di luar kendaraan tersebut sedangkan dua sisanya berada di dalam kendaraan tersebut.

Di sisi lain, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tangerang Selatan (Tangsel) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ibnu Bagus Santoso menyampaikan bahwa pilot sempat memberikan kode “mayday” yang dalam istilah penerbangan berarti mengalami situasi berbahaya dan akhirnya hilang kontak.

Ibnu juga menyampaikan bahwa pada saat kendaraan yang nama lainnya adalah burung besi tersebut jatuh sedang terjadi hujan lebat.

Halaman:

Tags

Terkini