AYOBOGOR.COM – Tina berulang kali me-restart telepon genggamnya. Seperti ada yang tidak beres di HP-nya.
Selidik punya selidik, tak ada yang salah dengan gawai Tina. “Gue pikir HP gue error. Kok pesen WA (WhatsApp) gak kekirim-kirim. Dan gak ada pesen masuk. Ternyata WA-nya yang down,” ujar Tina.
Jelas, Tina hanya satu dari 122 juta orang Indonesia yang mungkin kebingungan ketika WhatsApp sempat down pada Selasa 25 Oktober 2022. Sekitar tiga jam, layanan pesan singkat itu tidak berfungsi.
WhatsApp memang populer di Indonesia. Berdasarkan data Business of Apps, sampai dengan kuartal kedua 2022, pengguna terbesar WA di dunia adalah India dengan 390 juta pengguna, diikuti Brasil dengan 148 juta pengguna.
Lain lagi cerita Jura, mahasiswa Universitas Pancasila. Matinya layanan pesan singkat itu bikin dia kesulitan mengikuti perkuliahan yang berlangsung secara daring.
Lho kok bisa? Kan WhatsApp hanya aplikasi layanan pesan singkat, bukan seperti Zoom yang menjadi aplikasi untuk melakukan pertemuan secara virtual.
“Ya masalah lah. Justru link untuk ikut Zoom-nya dikirimnya lewat WhatsApp Group,”Jurah menjelaskan.
Apa yang dialami Tina dan Jura boleh jadi adalah perasaan umat manusia hampir di seluruh dunia. Tidak hanya di Indonesia, WhatsApp juga tumbang di Amerika Serikat, Kanada, Italia, Inggris, India, Malaysia, dan Filipina.
Pada 2020, menurut media teknologi TechCrunch, setiap hari WhatsApp mengirimkan lebih dari 100 miliar pesan. Jumlah itu yang paling tertinggi di industri layanan pesan singkat.
Tidak heran kabar tentang WhatsApp down langsung menjadi trending topic di Twitter dunia sampai berita ini diturunkan. Kata-kata ‘ceklis 1’ dan ‘error’ juga bertengger di trending topic Indonesia.
Tidak berfungsinya WhatsApp tentu tidak hanya mengganggu urusan yang sederhana atau mungkin remeh-temeh, misalnya omong-omong di grup WA.
Bagi sebagian kalangan, boleh jadi WA down bisa menggangu bisnis mereka. Contohnya, sudah menjadi kelaziman orang memasarkan produk lewat layanan pesan singkat itu. Seringkan kalian dapat info tentang produk tertentu dengan keterangan di bawahnya tertulis, ‘pesan di no WA….?
Ýang juga kerepotan kalau WhatsApp tumbang adalah teman-teman yang berprofesi sebagai kurir pengantar barang. Layanan pesan singkat via WA tentu berguna sekali bagi mereka untuk memastikan titik pengiriman barang, biasanya dengan memberikan lokasi atau share-loc.
Gimana dengan WhatsApp kalian? Banyak gak pesan masuk yang hanya mencantumkan tiga huruf, ‘tes’ misalnya, berapa jam lalu.
