JAKARTA, AYOBOGOR.COM -- Baru saja publik dibuat heboh dengan informasi yang datang dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
Andi Arief menyatakan ia barusaja mendapat informasi jika Anies Baswedan dan Ketum KIB akan disetting masuk ke penjara. Hal ini karena menurut Andi, Presiden Jokowi ingin Pilpres 2024 diseting diikuti dua pasangan.
Andi Arief mengeklaim mendapatkan informasi bahwa Pemilu 2024 akan diatur hanya diikuti dua calon presiden (capres).
Andi mengatakan, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan maupun Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bisa saja tidak bisa maju sebagai capres.
Baca Juga: Max Sopacua Ungkit Kisah Kelam Wisma Atlet Hambalang dan Partai Demokrat
Menurut Andi, PDIP sudah pasti akan mengajukan Ketua DPR Puan Maharani sebagai capres. Sehingga Ganjar pasti tidak ada opsi maju dari partai moncong putih.
"Kalau sekarang misalkan yang disiapkan Puan Maharani . Lha kan semua orang berani melawan Puan Maharani. Tapi kalau ditangkap-tangkapin, pimpinan partainya diancam ya itu yang tidak boleh. Oh ya kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang bisa membuat Puan Maharani memang, semua ditangkapin saja, hee. Ya itu kan?" kata Andi.
"Silakan saja mau dimuat, muatlah, SBY bukan orang sembarangan. Informasinya kualitasnya dia cek satu per satu. Dia sudah ketemu semua pimpinan partai kecuali PDIP, Semua mengeluh. Dia sudah mendengar langsung skenario dua pasang. Lalu dia melakukan pengecekan kepada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden (Jokowi). Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi dalam video yang beredar dikutip Republika di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Baca Juga: Soal Bogor, Depok dan Bekasi Gabung Jakarta Raya, Ini Kata Fraksi PDIP DKI
Tidak hanya Gubernur Anies, menurut Andi, tiga ketua umum yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Baru (KIB) juga berpotensi dikriminalisasi. Tiga partai yang masuk KIB adalah Golkar, PAN, dan PPP.
"Kenapa dua calon Pak Presiden? Kan Ada Anies ada Ganjar. 'O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau tidak nurut tinggal masuk penjara aja gitu'. Jahat bukan?" ujar Andi membagikan informasi rahasia itu kepada warganet.
Video itu menjadi viral di berbaga kanal media sosial (medsos), khususnya lini masa Twitter. Warganet pun banyak yang membagikan video tersebut. Tidak lama kemudian, Andi mengklarifikasi jika video itu hanya untuk konsumsi internal Partai Demokrat.
Baca Juga: Ramai di Sosmed Poster Capres 2024 Puan Maharani-Moeldoko dan JK-AHY
"Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yg dipotong dan bisa membuat salah paham," kata Andi lewat akun Twitter @Andiarief__.