"Kalau ini cash-nya saja itu menjadi Rp248 triliun," tambah Erick Thohir.
Kemudian untuk detail yang dilaporkan oleh perusahaan Erick Thohir akan memberikan laporan tersebut kepada pimpinan karena ditakutkan ada beberapa data yang sebelum diaudit memiliki untuk tetapi setelah diaudit akan sebaliknya.
Baca Juga: All New Kijang Innova Zenix 2023, Eksterior dan Interior Mewah Simak Harga dan Spesifikasinya!
"Mungkin untuk detailnya saya tidak bisa berikan secara terbuka nanti akan saya serahkan langsung kepada pimpinan karena ini masih mau diaudit" kata Erick.
Erick Thohir juga mengatakan bahwa penyumbang terbanyak dari dua belas klaster yang dimiliki berasal dari jasa perbankan.
"Tapi alhamdulillah dari dua belas klaster yang kita miliki jasa keuangan ini yang memang paling tinggi kontribusinya. Disini ada Bank Rakyat Indonesia yang hampir di atas Rp 50 triliun, Bank Tabungan Negara di atas Rp3 triliun, BNI diatas Rp18 triliun, Bank Mandiri diatas Rp44 triliun," ucap Erick dalam akhir laporan yang dia berikan.
Sementara itu untuk BUMN bidang lain memiliki kinerja yang cukup sehat kecuali ada beberapa perusahaan yang masih dalam masa rekonstruksi dan yang masih dalam tahap perbaikan.*** (Magang Ayobogor.com/Zamzam)