AYOBOGOR.COM - Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman saat ini tengah terjerat kasus korupsi terkait dugaan penyelewengan dana bantuan gempa.
Dugaan penyelewengan dana bantuan gempa yang dilkukan Herman Suherman dilaporkan oleh organisasi internasional Emirates Red Crescen.
Sebelumnya organisasi internasional Emirates Red Crescen telah memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur berupa logistik seperti 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan dan 500 lampu bertenaga solar serta battery charger untuk di tenda.
Akan tetapi bantuan tersebut malah dijual kembali oleh Herman Suherman dan dikemas seperti layaknya bantuan baru.
"Bupati (Herman) telah memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," kata salah satu perwakilan dari Acsena Humanis Respon Foundation dilansir AYOBOGOR dari Suara.com.
Organisasi tersebut menegaskan bahwa sumbangan dan bantuan yang telah diberikan diduga diubah menjadi kemasan berbeda ke partai dan dijual ke pasar.
"Artinya Bupati (Herman) menggunakan wewenang untuk memangkas distribusi bantuan, serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," sambungnya lagi.
Baca Juga: Katalog Harga Promo Hypermart Rabu 28 Desember 2022, Diskon Sampai 70 Persen
Atas perbuatannya, Herman Suherman telah dilaporkan ke pihak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengungkap bahwa pihaknya memang telah menerima laporan yang dituduhkan kepada Herman Suherman.
"Setelah kami cek benar ada pengaduan dimaksud. Segera kami tindaklanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," ujar Ali.
Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman malah membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Beda Nasib! Song Joong Ki Lagi Kasmaran Gandeng Pacar Anyar, Song Hye Kyo Malah Merana Gara-gara Ini