nasional

Tak Ada Pembatasan Pergerakan Massa Saat Nataru, Hasil Survei Ini Mencengangkan

Selasa, 13 Desember 2022 | 13:37 WIB
Petugas gabungan saat melakukan pemeriksaan kepada para pengendara di posko pemeriksaan ganjil-genap Kota Bogor. (Dok Polresta Bogor Kota)

AYOBOGOR.COM -- Pemerintah berencana untuk tidak melakukan pembatasan pergerakan masyarakat pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah telah melakukan evaluasi terhadap pembatasan pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 2020 dan 2021.

Hasil dari evaluasi tersebut menyimpulkan, pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, rencananya pemerintah tak akan melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Segera Ambil Dana Bantuan Subsidi Upah ke Kantor Pos Terdekat, Jika Tak Ingin Uang Bantuan Anda Hangus

"Di tahun ini 2022 dan 2023 bisa dipastikan kita tidak akan membatasi lagi masyarakat untuk melakukan pergerakan," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR dilansir dari Republika.co.id, Selasa, 13 Desember 2022.

Pemerintah meyakini libur Natal akan dimanfaatkan umat Kristiani untuk berkegiatan. Selain itu, libur Nataru juga akan berbarengan dengan libur sekolah.

"Pelaksanaan Nataru kali ini juga bersamaan dengan libur sekolah, berarti ada satu akumulasi antara mereka yang akan liburan dan libur sekolah. Dan tentu ini akan memberikan suatu lonjakan penumpang yang relatif banyak, tapi dari semua itu kita tetap harus memperhatikan keselamatan, kenyamanan, dan tidak lupa kesehatan," ujar Budi.

Berdasarkan survei dari Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, pergerakan massa pada libur Nataru kali ini adalah sebesar 44,1 juta orang. Jumlah itu merupakan 16,1 persen jumlah penduduk Indonesia.

Baca Juga: BBM Naik Lagi? Ini Harga ResmiTerbarunya di Jakarta dan Banten

Moda transportasi terbanyak yang akan dipakai adalah mobil pribadi 28,26 persen, sepeda motor 16,47 persen, kereta api 13,42 persen, bus 11,90 persen, dan pesawat 11,02 persen.

Selain itu ada juga mobil sewa 5,47 persen, mobil travel 4,55 persen, kapal penyeberangan 4,49 persen, dan kapal laut 2,04 persen. Penggunaan moda trasportasi terbanyak diprediksi masih menggunakan angkutan jalan total, sebesar 67,95 persen.

"Kita memperkirakan bahwa jalur tol adalah jalur favorit yang akan mendominasi sebanyak 58,7 persen. Jalan Arteri 41,3 persen, serta jalur yang paling banyak dilalui adalah lintas utara Jawa Pantura sebanyak 12,8 persen dan Jalur Lintas Tengah Jawa sebesar 11,92 persen," kata Budi.

Baca Juga: IHSG Selasa 13 Desember 2022 Merangkak ke Zona Hijau, Berikut Deretan Saham Layak Beli

Demikian informasi tentang tak ada pembatasan pergerakan saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 nanti. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Tags

Terkini