AYOBOGOR.COM -- Pendakwah agama Islam di Indonesia sangat beragam dan memiliki tujuan yang mulia. Berikut ini adalah ulas contoh teks khutbah Jumat Ustadz Abdul Somad terbaru 2022.
Pendakwah agama Islam yang tersohor di Indonesia salah stunya adalah Ustadz Abdul Somad. Materi contoh teks khutbah Jumat Ustadz Abdul Somad terbaru 2022 bisa dijadikan referensi dalam berdakwah.
Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pernah menyampaikan materi dakwah yakni salah satu ciri orang beruntung adalah bersegera jika mendengar panggilan Allah dari masjid. Segala urusan duniawi kalau bisa ditinggalkan sejenak bersegera memenuhi panggilan adzan pada hari jumat.
Dalam contoh teks khutbah Jumat Ustadz Abdul Somad terbaru 2022 ini, beliau mengatakan pada masa Rasulullah ada seorang pemuda bernama Syuhaib, perantau dari Romawi.
Syuhaib itu datang ke Mekkah dan mengadu nasib sebagai pedagang yang meraup keuntungan banyak. Syuhaib menikahi seorang gadis, namun Syuhaib tanpa ragu menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sebab jika menetap di Mekkah sebagai orang ingkar, kafir atau ikut pindah ke Madinah sebagai seorang muslim. Tapi kalau ikut ke Madinah maka tokonya hilang, hartanya melayang.
Bagi Syuhaib kebersamaan dengan istri dan anak hanya sementara. Harta pun demikian, lambat laun akan hilang.
Kabar itu didengar Rasulullah, dia berkata, Syuhaib beruntung. Kenapa ya Rasulullah? Istrinya ditinggal, anaknya ditinggal, hartanya ditinggal, dia pergi sebatang kara menuju kota yang belum diketahuinya, belum dikenalnya. Apa yang dia tinggalkan itu kecil, dia memilih bersama dengan yang Maha Besar.
Beragam sumber tentang khutbah Jumat bisa didapat dari internet, Al-Qur'an, Hadist untuk bisa dirangkai menjadi khutbah Jumat pendek dan paling bagus.
إنَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ: فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ وَٱسْمَعُوا۟ وَأَطِيعُوا۟ وَأَنفِقُوا۟ خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih dapat menunaikan sholat Jumat. Shalawat kita ucapkan kepada Nabi Muhammad saw beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala kepada manusia tidak terhitung banyaknya. Di antara bentuk kasih sayang itu adalah Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa semampunya. Takwa semampunya adalah mengerjakan amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah sesuai kadar kemampuan dan kekuatan seorang hamba (tidak memberatkan).