AYOBOGOR.COM -- Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 8 November 2022. Fenomena ini bisa diamati dari wilayah Indonesia.
Terkait terjadinya fenomena tersebut, umat islam dianjurkan untuk menjalankan sholat sunnah Gerhana Bulan. Lantas seperti apa tata caranya?
Dilansir dari Republika.co.id, Kepala Kanwil Kemenag Maluku, Yamin menjelaskan tata cara sholat gerhana, dimulai dengan membaca niat, dengan lafadz Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagaiimam/makmum karena Allah Taala.
Baca Juga: Nonton Streaming Film Qodrat Vino G Bastian Full Movie
Kemudian, takbiratul ihram seperti sholat biasa. Kemudian membaca doa iftitah, lalu membaca Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surah yang lain sambil dikeraskan suaranya.
Setelah itu, sholat Gerhana dilanjutkan dengan rukuk, itidal. Setelah itidal jamaah tidak langsung sujud namun dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain.
"Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama," paparnya.
Yamin melanjutkan, kemudian rukuk kembali atau rukuk yang kedua, yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya. Selanjutnya iktidal, kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk.
Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Kota Bogor Sabtu 5 November 2022
"Lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali. Kemudian nanti bangkit kembali dari sujud, lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakannya lebih singkat dari yang pertama, lalu setelah itu salam," katanya.
Setelah sholat akan disampaikan khutbah kepada jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah.
Menurutnya, gerhana bulan berdasarkan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, mengajarkan untuk menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT saat terjadinya gerhana matahari dan bulan.
"Karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah," ucapnya.
Baca Juga: Link Cek Bantuan STB kominfo.go.id dan Langkah Mudah Dapat STB Gratis
Gerhana bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Fenomena gerhana bulan total hanya terjadi saat purnama dan bisa diprediksi sebelumnya.