AYOBOGOR.COM - Prabowo Subianto dinilai telah bertransformasi menjadi salah satu kandidat Capres 2024 paling potensial, selain Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Penilaian kandidat Capres 2024 potensial tersebut berdasarkan beberapa survei terbaru. Mulanya, banyak pihak yang meragukan lagi Menteri Pertahanan itu akan maju di kontestasi pemilihan presiden.
Orang-orang lantas melihat "pengganti" Prabowo sebagai kandidat Capres 2024 adalah Anies Baswedan yang mempunyai irisan pendukung melihat riwayat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
Namun nyatanya Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyatakan siap untuk berkontestasi. Bahkan Ganjar yang diusung PDIP kian hari kian turun elektabilitasnya.
Sejumlah survei Pilpres 2024 menempatkan nama Prabowo berada di atas Ganjar secara elektabilitas. Sementara Anies semakin tertinggal di antara ketiga kandidat bakal presiden.
Baca Juga: Tukang Seblak Wajib Tahu! 4 Kecamatan Penghasil Kencur Terbanyak di Kota Bogor: Bogor Utara Nomor 1?
Apalagi, pertemuan Prabowo dan Presiden Jokowi yang kian intens diindikasikan sebagai restu bagi Prabowo untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo di sejumlah agenda negara, dianggap menyimpan gestur politik.
"Saya rasa, porsi banyak sekarang memang kelihatan gestur Pak Jokowi lebih banyak ke Prabowo," nilai Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, Kamis, 27 Juli 2023, dikutip dari Republika.co.id.
Contoh terbaru agenda bersama itu, saat Prabowo mendampingi Jokowi mengunjungi pasar tradisional di Kabupaten Malang Jawa Timur, dilanjut kunjungan ke PT Pindad di daerah yang sama.
Selain itu, Jokowi juga kerap memanggil Prabowo ke istana. Meskipun hanya sekedar panggilan dari pimpinan, namun keduanya jelas-jelas menghabiskan waktu bersama.
"Pak Prabowo yang dulu kompetitor dia, sekarang bergabung sama dia, dan sekarang menjadi loyalis Pak Jokowi juga dan punya komitmen untuk melanjutkan Pak Jokowi," kata dia.
Sayang, pergerakan Prabowo yang kian positif untuk modal "nyapres-nya" bisa saja terancam dengan hilangnya suara pendukung. Hal ini karena PKB yang berkoalisi dengan Partai Gerindra, malah menemui PDIP yang sudah mempunyai calon lain.