AYOBOGOR.COM-- Mendikbud Nadiem Makarim ingin guru honorer yang layak menjadi PPPK bisa lebih banyak dan sebuah langkah yang patut diapresiasi.
Soal penyelesaian guru non-ASN atau tenaga honorer, Mendikbudristek Nadiem Makarim terus mencari cara terbaik agar sama-sama menguntungkan.
Terbaru dalam rapat empat kementerian di Jakarta, beberapa waktu lalu, salah satu langkah yang ditempuh Kemendikbudristek, kata Nadiem Makarim adalah dengan mendorong pemda.
Baca Juga: Jalur SSA Bogor Diberlakukan Dua Arah Lagi, Bima Arya: Jawaban Aspirasi Warga
Pemda atau pemerintah daerah didorong untuk segera mengusulkan formasi guru sesuai dengan kebutuhan.
“Itu yang kita ingin lebih banyak lagi guru non-ASN yang layak menjadi PPPK," ujar Nadiem Makarim dikutip dari menpan.go.id, Senin (8/5/2023).
"Dan juga kami memikirkan bagaimana kedepannya kita menyelesaikan masalah kebutuhan guru ini secara lebih efisien,” sambung pria berkacamata itu.
Sementara itu untuk jumlah usulan formasi guru PPPK yang diterima pemerintah pusat, per tanggal 1 Mei 2023 sudah sebanyak 266.560 formasi.
Hal tersebut juga menjadi concern dari Menpan RB, Azwar Anas yang sudah diamanatkan oleh Presiden Jokowi untu penyelesaian tenaga honorer atau non-ASN.
“Dan ini menjadi arahan Bapak Presiden soal dasar terkait guru dan tenaga kesehatan ini bisa segera dituntaskan," terangnya.
Baca Juga: Daftar Harga HP Vivo Terbaru Mei 2023, Vivo Y35 Cuma Rp3 Jutaan, Kepoin Yuk!
Saat ini, Menpan RB Azwar Anas menegaskan jika pihaknya masih terus mencari solusi alternatif yang terbaik bagi tenaga honorer.