nasional

1,8 Juta Kendaraan Telah Kembali ke Jabodetabek

Selasa, 2 Mei 2023 | 08:25 WIB
13 Titik Jalan Tol yang Harus Diantisipasi Selama Mudik Lebaran 2023 (RRI)

AYOBOGOR.COM -- PT Jasa Marga mencatat sebanyak 1.835.043 kendaraan kembali ke Jabotabek sejak H 1 sampai dengan H+7 Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama. Antara lain GT Cikupa (dari arah Merak), GT Ciawi (dari arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung).

Corporate Communication Jasa Marga, Lisye Octaviana menyampaikan, volume kendaraan yang kembali ke wilayah Jabotabek itu meningkat 45,56 persen dibandingkan lalin normal dengan total 1.260.693 kendaraan.

Namun bila dibandingkan dengan periode Lebaran 2022, total volume lalu lintas ini meningkat 3,93 persen dengan total 1.765.622 kendaraan.

"Distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek dari tiga arah yaitu dengan mayoritas sebanyak 1.038.875 kendaraan atau 56,61 persen dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 446.629 kendaraan 24,34 persen dari arah Barat (Merak), dan 349.539 kendaraan atau 19,05 persen dari arah Selatan (Puncak)," kata Lisye dilansir dari Republika.co.id pada Selasa, 2 Mei 2023.

Lisye menambahkan, jumlah kendaraan yang telah kembali ke Jabotabek tersebut telah mencapai 89,3 persen dari prediksi arus balik sebesar 2 juta kendaraan pada periode H 1 sampai H+8 Hari Raya Idul Fitri 1444 H di empat gerbang tol utama yang telah disebutkan sebelumnya.

“Dengan melihat realisasi tersebut, masih ada 10,7 persen atau sekitar 219.929 kendaraan yang belum kembali ke Jabotabek,” ujar Lisye.

Lisye kembali mengingatkan kepada pengguna jalan untuk memastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari antrean di gerbang tol, selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.

"Gunakan waktu dengan bijak dengan tidak berlama-lama di rest area dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Tetap terhidrasi dan jaga kesehatan untuk mengantisipasi panas ekstrem dengan indeks ultraviolet tinggi yang diprediksi oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG)," kata dia.

Tags

Terkini