nasional

Yogyakarta Diguncang Gempa Magnitudo 5,6 Ditambah Erupsi Merapi, Sesaat Terlintas Kenangan Horor 2006

Jumat, 17 Maret 2023 | 22:01 WIB
Yogyakarta Diguncang Gempa Magnitudo 5,2 Ditambah Erupsi Merapi, Sesaat Terlintas Kenangan Horor 2006 (twitter.com/@BPPTKG)

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Bantul, sebanyak 4.143 korban meninggal dunia di wilayah Bantul, dengan jumlah rumah rusak 71.763 rumah. S

Sementara itu, di wilayah lain, tepatnya di Klaten, korban meninggal tercatat mencapai 5.782 orang, 26.299 korban luka berat dan ringan, serta 390.077 lebih rumah roboh.

Pada saat itu, Gunung Merapi juga sedang mengalami fase erupsi. "Saat itu perhatian masyarakat tertuju pada Gunung Merapi yang tengah berada fase erupsi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, Kamis 27 Mei 2021 yang dilansir AYOBOGOR.COM dari Kompas.com.

Gempa tektonik yang mengguncaang Yogyakarta di tahun 2006 bersumber dari Sesar Opak.

Baca Juga: 3 Resep Telur Simple Cocok Untuk Menu Sahur di Bulan Ramadhan Ala Chef Devina Hermawan

Akan tetapi gempa dangkal magnitudo 5,6 di selatan Jawa yang terjadi hari ini akibat adanya aktivitas subduksi.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dilansir dari Antara.

Daryono mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 19.05 WIB itu dirasakan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity).

Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu di daerah Kulonprogo, Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Kebumen, Trengalek, Pacitan, Magelang.

Baca Juga: Lowongan Kerja Guru Telah Dibuka di Seluruh Wilayah Pendidikan, Apakah Kotamu Termasuk?

Kabar baiknya, gempa bumi yang baru saja terjadi itu tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 19.30 WIB, Daryono menyampaikan bahwa hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Selanjutnya, BMKG mengimbau masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini