AYOBOGOR.COM - Beberapa waktu belakangan, warga Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda, mengeluhkan kerusakan kendaraan setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Keluhan ini banyak bermunculan selama masa libur Lebaran, dengan banyak laporan kendaraan mogok yang harus dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, merespon keluhan tersebut dengan mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima laporan resmi terkait masalah BBM yang beredar di wilayahnya.
Baca Juga: Gak Perlu Jauh-Jauh ke Bali, di Bogor Ada Tempat Staycation dengan Nuansa Ubud
Meskipun keluhan telah banyak tersebar di media sosial, Rudy Mas’ud mengaku tidak terlalu aktif memantau perkembangan di dunia maya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan dari beberapa pihak, mengingat banyaknya laporan dari masyarakat yang terdampak.
Salah satu korban, Rian (28), mengungkapkan bahwa motornya mengalami masalah brebet dan kehilangan tenaga setelah mengisi BBM di SPBU kawasan Sambutan.
Kejadian serupa juga dialami Dimas (27), yang terpaksa mengeluarkan biaya hingga Rp500.000 untuk mengganti komponen full pump motornya setelah mengisi BBM di SPBU Kesuma Bangsa.
Baca Juga: Catat! Ini Bansos yang Akan Cair di H+4 Lebaran 2025, Siap-siap Terima Dana Rp450 Ribu
Meskipun Pertamina telah berulang kali menyatakan bahwa BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo sudah memenuhi standar Kementerian ESDM, keluhan warga masih terus bermunculan.
Hal ini memunculkan harapan dari masyarakat agar pemerintah dan Pertamina segera menyelidiki dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Sementara itu, beralih ke sisi lain, Gubernur Rudy Mas’ud sendiri memiliki harta kekayaan yang tercatat dalam E-LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) per 29 Maret 2023. Berikut adalah rinciannya:
Daftar Harta Kekayaan Rudy Mas'ud
1. Tanah dan Bangunan (Rp26.500.500.000)
- Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (200 m2/50 m2): Rp250.500.000
- Tanah dan bangunan di Samarinda (170 m2/170 m2): Rp3.000.000.000
- Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (685 m2/590 m2): Rp6.200.000.000
- Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (720 m2/590 m2): Rp15.000.000.000
- Tanah di Penajam Paser Utara (100.000 m2): Rp2.050.000.000