AYOBOGOR.COM – Maraknya judi online (judol) di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), jumlah pemain judi online di Indonesia telah mencapai 4 juta orang, termasuk anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Dengan angka yang terus meningkat, berbagai pihak mulai mencari cara efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online, salah satunya melalui konten digital.
TikTok menjadi salah satu platform yang gencar memberantas konten terkait judi online.
Dalam upaya ini, kreator konten memainkan peran penting dalam menyebarkan pesan edukatif yang menarik dan efektif.
Samuel Christ, seorang kreator TikTok, mengungkapkan bahwa konten yang paling efektif untuk melawan judol adalah konten yang relatable dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut Samuel, konten yang mengangkat testimoni langsung dari mantan pelaku judi online dapat memberikan dampak besar.
Dia menambahkan banyak orang yang tidak sadar kalau judi online itu bisa bikin ketagihan dan menghancurkan finansial.
Dengan mendengar langsung cerita nyata dari mereka yang pernah terjebak bisa jadi wake-up call buat banyak orang.
Selain itu, Samuel juga mengungkapkan bahwa hate comment yang sering muncul terkait judi online bisa dijadikan bahan konten yang solutif.
Dia menyarankan agar masyarakat tidak tergoda untuk mencoba judi online, karena mencari uang itu susah, tetapi menghabiskannya sangat mudah.
Senada dengan Samuel, Marshiella Pandji, Public Policy and Government Affairs TikTok, menekankan pentingnya keaslian dalam membuat konten yang berdampak.
"Di TikTok, kunci utama adalah otentisitas. Konten yang powerful justru yang jujur dan nggak terlalu banyak filter atau touch up. Cerita nyata jauh lebih efektif untuk menyadarkan orang tentang bahaya judi online," ungkapnya.
TikTok sendiri berkomitmen untuk menciptakan pengalaman digital yang aman dan positif bagi penggunanya.