AYOBOGOR.COM - Kementerian sosial di tahun 2025 ini tidak hanya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melainkan Data terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan untuk mecairkan bansos.
DTSEN adalah sebuah sistem data yang menggabungkan berbagai sumber data sosial dan ekonomi dari seluruh Indonesia, termasuk DTKS, Reksosek, dan data lainnya dari lembaga seperti PT Pertamina, PLN, serta BPJS Kesehatan.
Tujuan dari penggabungan data ini adalah untuk menciptakan satu data tunggal yang mencerminkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, yang akan memudahkan penyaluran bantuan secara lebih tepat sasaran.
Dilansir dari YouTube Naura Vlog, salah satu tahapan yang sangat penting dalam memastikan seseorang masuk dalam daftar penerima bansos adalah proses ground check yang dilakukan oleh pendamping sosial.
Pendamping sosial akan datang ke rumah keluarga penerima manfaat untuk memverifikasi data yang telah tercatat dalam DTSEN.
Pada awal Ramadan 2025, kegiatan ground check ini mulai dilaksanakan secara luas di seluruh wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, sangat penting bagi keluarga penerima manfaat untuk memberikan data yang akurat dan terbaru kepada pendamping sosial yang datang ke rumah mereka.
Baca Juga: 10 Sambal Khas Jawa barat yang Bikin Nagih Ingin Nambah Nasi Terus!
Untuk memastikan Anda lolos dan mendapat bantuan sosial tahap kedua, penting untuk memahami bagaimana DTSEN berfungsi.
DTSEN menyimpan data yang sudah dipadankan dengan E-KTP dan informasi lainnya yang terkait dengan status sosial dan ekonomi keluarga.
Selain itu, pendamping sosial akan memeriksa berbagai aspek kehidupan, seperti kondisi rumah, aset yang dimiliki, dan juga kondisi kesehatan.
Oleh karena itu, pastikan rumah Anda dalam kondisi yang sesuai dengan data yang tercatat, dan hindari menyembunyikan informasi terkait aset atau fasilitas lainnya.
Baca Juga: Sedang Cari Kerja di Salatiga? Segini Upah Minimal yang Akan Diterima Berdasarkan UMK Tahun 2025