Pada 1970, ia bergabung dengan perusahaan kayu milik Burhan Uray, PT Djajanti Group, dan kemudian mendirikan Barito Pacific.
Perusahaan ini berkembang pesat dan kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di sektor kayu, petrokimia, energi, dan sumber daya alam di Indonesia.
Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, dan langkah ini semakin menguatkan posisi Prajogo di pasar industri.
Tak hanya itu, Prajogo juga mengakuisisi Star Energy, sebuah perusahaan energi terbarukan besar di Indonesia, dan telah memperluas investasinya di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan dan karet sintetis.
Baca Juga: Skin Mobile Legends Angela Kishin kindetsu Kapan Rilis? Intip Cara Hemat untuk Mendapatkannya
Dengan total kekayaan yang mencapai USD47 miliar pada Januari 2025, Prajogo Pangestu menjadi contoh kesuksesan luar biasa dalam dunia bisnis Indonesia, jauh mengungguli selebriti dan pengusaha lainnya, termasuk Raffi Ahmad.
Meskipun Raffi Ahmad dengan berbagai asetnya yang luar biasa telah mencapai harta kekayaan Rp1 triliun, ia masih kalah jauh dari Prajogo Pangestu yang memiliki kekayaan lebih dari tujuh kali lipat lebih besar.
Perjalanan Prajogo dalam dunia bisnis, yang dimulai dari bawah, menunjukkan betapa pentingnya kerja keras, visi jangka panjang, dan keberanian untuk berinvestasi dalam sektor-sektor strategis untuk meraih kesuksesan yang luar biasa.***