nasional

Beredar Kabar Tentang Pencairan Bansos di Grup Sosial, Namun Banyak yang Masih Ragu, Begini Faktanya!

Rabu, 29 Januari 2025 | 08:01 WIB
Beredar Kabar Tentang Pencairan Bansos di Grup Sosial, Namun Banyak yang Masih Ragu, Begini Faktanya!

AYOBOGOR.COM -- Beberapa hari terakhir, berbagai informasi mengenai pencairan bantuan sosial (bansos) mulai ramai beredar di grup-grup sosial di Facebook.

Beberapa postingan menunjukkan struk-struk transaksi yang mengklaim bahwa pencairan bansos sudah dilakukan, namun setelah dicek, banyak yang merasa kebingungan dan menganggap informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Pada tanggal 26 Januari 2025, misalnya, ada yang membagikan struk transaksi dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Bank BSI yang mengklaim pencairan sebesar Rp800.000 di wilayah Aceh.

Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, banyak pengguna lain yang mencoba mengecek saldo mereka, tetapi hasilnya kosong atau "zong."

Hal ini menimbulkan keraguan, apakah uang yang muncul di struk tersebut memang berasal dari bantuan sosial ataukah transfer pribadi yang kemudian disalahartikan sebagai bansos.

Selain itu, terdapat juga laporan tentang pencairan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang tercatat pada KKS Bank BNI dengan saldo Rp400.000, namun tidak ada tanggal yang jelas pada struk tersebut.

Keberadaan saldo tersebut membuat sejumlah warga percaya bahwa bantuan sudah cair, padahal bisa jadi ini adalah bantuan tahun sebelumnya yang hanya diposting ulang di grup-grup tersebut.

Bahkan, ada juga struk transaksi dengan saldo Rp7.000 yang muncul di grup, yang semakin memperkeruh kebingungannya.

Salah satu laporan terbaru yang juga tersebar adalah struk dari KKS Bank BNI yang menunjukkan saldo Rp150.000 per tanggal 27 Januari. Beberapa orang di grup langsung menyebarkan informasi ini, namun tetap saja tidak ada kepastian mengenai asal usul dana tersebut.

Saldo yang tersisa sebesar Rp61.000 juga menambah pertanyaan, karena seharusnya, jika itu adalah bantuan sosial, saldo pada KKS bisa ditarik penuh, bahkan jika tersisa hanya Rp1. Meskipun begitu, transaksi tersebut bisa saja berasal dari uang pribadi, yang kemudian disalahartikan sebagai pencairan bansos.

Menghadapi informasi yang masih simpang siur, penting bagi masyarakat untuk tidak langsung percaya pada postingan atau struk yang tersebar. Kami menyarankan agar setiap pencairan bantuan sosial harus dicek dengan teliti dan hanya berdasarkan informasi yang valid.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat disarankan untuk terus memantau perkembangan terbaru dari pihak terkait dan menunggu informasi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Sebagai tambahan, untuk bantuan sosial yang tengah dinanti, ada kemungkinan pencairan akan dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret 2025.

Jika demikian, pencairan baru akan dilakukan pada bulan Maret, atau mungkin sedikit lebih awal di bulan Februari, tergantung pada proses birokrasi yang berjalan.

Halaman:

Tags

Terkini