AYOBOGOR.COM - Pada tahun 2025, Papua mencatatkan sejarah baru dengan menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp4.285.850, menjadikannya sebagai provinsi dengan UMP tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.
Kenaikan ini mencapai 6,5 persen atau sekitar Rp261.578 dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, Upah Minimum Sektoral (UMS) di Papua juga mengalami kenaikan 0,5 persen, yang diharapkan dapat mendorong produktivitas para pengusaha di wilayah ini.
Penetapan UMP dan UMS ini merupakan hasil kesepakatan antara Pemprov Papua dan Dewan Pengupahan setempat, serta mengikuti ketentuan dari Permenaker Nomor 16 Tahun 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ramses Limbong, berharap perubahan ini dapat memberikan manfaat bagi pekerja tanpa memberatkan pengusaha, namun tetap mendorong produktivitas di daerah tersebut.
Papua tidak hanya mencuri perhatian dari segi upah pekerja, tetapi juga dikenal sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam. Tiga harta karun berharga yang dimiliki Papua menjadi aset penting bagi Indonesia dan dunia.
Kekayaan alam ini juga menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan asing yang ingin melakukan eksploitasi sumber daya di wilayah ini.
1. Emas Papua
Papua memiliki tambang emas terbesar di Indonesia, dengan luas sekitar 229.893,75 hektare yang tersebar di enam kabupaten, termasuk Pegunungan Bintang, Keerom, Nabire, Dogiyai, Mimika, dan Paniai.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Papua menyumbang sekitar 52% dari total cadangan bijih emas di Indonesia.
Ini menjadikan Papua sebagai pusat produksi emas yang penting. Tak heran jika perusahaan internasional seperti Barrick Gold berencana untuk memperluas eksplorasi tambang di kawasan ini.
Baca Juga: Jadwal Pesta Rakyat CapGoMeh Bogor Street Festival, Catat Tanggal dan Lokasinya
2. Tembaga Papua
Papua juga dikenal kaya akan tembaga, terutama di Tambang Grasberg yang dikelola oleh Freeport-McMoRan.