Dengan adanya DTSE, pemerintah berharap proses penyaluran bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran dan efisien. Namun, hingga saat ini, data tersebut masih dalam tahap finalisasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dan baru setelah itu penyaluran bantuan sosial lainnya, termasuk PKH dan BPNT, dapat dilakukan.
Sementara itu, untuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM, nominal dan kriteria penerima manfaat pada tahun 2025 belum diumumkan. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, bantuan BLT BBM diberikan kepada kelompok rentan, seperti penerima PKH dan BPNT, dengan nominal sekitar Rp300.000. Meskipun masih belum ada kepastian, pemerintah diperkirakan akan kembali mengacu pada data tunggal sosial ekonomi untuk menyalurkan BLT BBM.
Dengan adanya data tunggal sosial ekonomi, pemerintah berharap penyaluran berbagai jenis bantuan sosial dapat lebih terorganisir dan tepat sasaran. Program-program bantuan yang ditunggu-tunggu ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya keluarga-keluarga kurang mampu, dan mendukung mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Secara keseluruhan, dengan dimulainya program makan bergizi gratis ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat.
Masyarakat dan penerima manfaat pun diimbau untuk menunggu informasi lebih lanjut terkait kelanjutan program ini, serta penyaluran bantuan sosial lainnya yang akan segera dilaksanakan setelah finalisasi data tunggal sosial ekonomi selesai.