AYOBOGOR.COM -- Pada tanggal 6 Januari 2025, program bantuan makan bergizi gratis yang digagas langsung oleh pemerintahan Presiden Prabowo resmi diluncurkan.
Program ini merupakan salah satu langkah besar dalam upaya pemerintahan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas, dengan asupan gizi yang baik dan terhindar dari masalah gizi buruk.
Diharapkan melalui program ini, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi emas yang mampu berkontribusi positif bagi bangsa di masa depan.
Pada tahap awal peluncuran program makan bergizi gratis ini, bantuan disalurkan di sekitar 190 titik lokasi yang tersebar di berbagai daerah.
Penyaluran ini menyasar berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA, dengan target penerima manfaat yang mencapai 3 juta orang pada periode Januari hingga Maret 2025. Ke depan, program ini diharapkan dapat mencakup sekitar 17 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025, dengan bantuan diberikan setiap hari.
Menu makanan yang disediakan dalam program makan bergizi ini meliputi nasi, lauk pauk seperti ayam, sayuran, buah-buahan, dan susu. Semua komponen tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi para siswa, yang diyakini dapat mendukung perkembangan fisik dan intelektual mereka.
Program ini tidak hanya mengutamakan kualitas makanan, tetapi juga memastikan bahwa makanan yang disediakan benar-benar bergizi dan dapat mendorong anak-anak untuk tumbuh lebih sehat dan cerdas.
Bagi keluarga penerima manfaat, program ini tentu membawa kabar baik. Dengan adanya bantuan makan bergizi gratis, beban pengeluaran keluarga untuk memberi uang saku anak-anak sekolah dapat berkurang.
Uang saku yang biasanya diberikan kepada anak-anak untuk membeli makanan di sekolah bisa dialihkan untuk kebutuhan lain, karena mereka sudah mendapatkan makanan bergizi secara gratis setiap hari.
Pemerintah berharap program makan bergizi gratis ini dapat berjalan dengan sukses hingga akhir tahun 2025 dan seterusnya. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi masalah gizi buruk yang masih terjadi di beberapa daerah, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Para penerima manfaat yang merupakan siswa-siswi sekolah juga akan merasakan langsung dampak positif dari program ini dalam bentuk peningkatan konsentrasi dan prestasi belajar.
Selain program makan bergizi, pemerintah juga tengah mempersiapkan penyaluran bantuan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Pemerintah berencana untuk mencairkan bantuan BPNT secara bulanan dengan nominal Rp200.000, meskipun rincian terkait bantuan PKH dan BPNT untuk tahun 2025 masih menunggu finalisasi. Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan data tunggal sosial ekonomi yang akan menjadi dasar dalam penyaluran berbagai bantuan sosial.
Data tunggal sosial ekonomi (DTSE) merupakan basis data terbaru yang menggabungkan informasi dari berbagai lembaga, termasuk Kemensos, Pertamina, PLN, BKKBN, dan lainnya.