AYOBOGOR.COM - Berikut informasi mengenai bantuan sosial (bansos) yang akan kembali disalurkan ditahun 2025, selain PKH dan BPNT, dengan anggaran hingga Rp513 triliun.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah target bantuan yang akan disalurkan untuk masyarakat sesuai kriteria penerima manfaat pada tahun 2025.
Hal ini tercermin dari alokasi anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp496,9 triliun hingga Rp513 triliun.
Baca Juga: Respons BRI Usai Diduga Terkena Serangan Ransomware: Keamanan Data Nasabah Terjaga
Rencana ini diungkapkan melalui rancangan APBN 2025 yang disusun oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah PKH. Bantuan ini menyasar 10 juta KPM dengan nilai maksimal Rp10,8 juta per tahun. Berikut rincian nilai bantuannya:
- Ibu hamil/menyusui: Rp3 juta per tahun.
- Anak usia dini (0–6 tahun): Rp3 juta per tahun.
- Anak SD: Rp900 ribu per tahun.
- Anak SMP: Rp1,5 juta per tahun.
- Lansia di atas 60 tahun: Rp2,4 juta per tahun.
- Penyandang disabilitas berat: Rp2,4 juta per tahun.
- Korban pelanggaran HAM berat: Rp10,8 juta per tahun.
Agar dapat menerima PKH, penerima manfaat harus terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan memenuhi kriteria sosial ekonomi yang tergolong miskin.
Baca Juga: Hore! Pemerintah Salurkan 4 Bansos Tambahan di Tahun 2025, KPM PKH dan BPNT Bisa Dapat?
Selain PKH, pemerintah juga melanjutkan program BPNT atau Bantuan Sembako. Program ini menyasar 18,8 juta KPM dengan nilai bantuan Rp2,4 juta per tahun.
BPNT bertujuan untuk mendukung kebutuhan pangan keluarga miskin dan rentan.
Di sektor pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP Kuliah akan terus berjalan. PIP ditujukan untuk membantu 20,4 juta siswa dengan rincian:
- Anak SD: Rp450 ribu per tahun.
- Anak SMP: Rp750 ribu per tahun.
- Anak SMA: Rp1,8 juta per tahun.
Baca Juga: Resmi! Pemerintah Naikkan Anggaran Bansos di Tahun 2025, PKH dan BPNT Juga Naik?
Sementara itu, KIP Kuliah akan memberikan bantuan biaya kuliah hingga Rp12 juta per semester serta biaya hidup bulanan antara Rp800 ribu hingga Rp1,4 juta, tergantung lokasi universitas penerima.
Pemerintah juga melanjutkan BLT Dana Desa, yang akan memberikan Rp3,6 juta per tahun kepada 2,96 juta KPM.