B. G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, impartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal
C. G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, impartu kala 1 fase aktif deselerasi
D. G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, impartu kala 1 fase aktif
E. G1P0A0 hamil 38 minggu, janin tunggal hidup intrauterin, impartu kala 1 fase laten
Kunci Jawaban: B
3. Seorang perempuan impartu di PMB. Ini adalah kehamilan yang kedua, belum pernah abortus. Bayi laki-laki lahir spontan menangis kuat, plasenta belum lahir.
KU ibu baik, yterus tampak globuler, tali pusat memanjang, pendarahan 100 cc dari jalan lahir. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus tersebut?
A. P1A0 umur 29 tahun inpartu kala IV
B. G2P1A0 umur 29 tahun inpartu kala IV
C. P2A0 umur 29 tahun inpartu kala III
D. G2P1A0 umur 29 tahun inpartu kala III
E. P3A0 umur 29 tahun inpartu kala III
Kunci Jawaban: C
4. Seorang perempuan G4P3A0 usia 39 tahun hamil 32 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan sering sesak napas dan berkeringat dingin.
Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, P 26 x/menit, N 110 x/menit. Ronchi (-), wheezing (-), napas cepat dan bunyi jantung irreguler. Apakah diagnosa yang dapat ditegakkan?