AYOBOGOR.COM -- Pemerintah telah resmi menyelesaikan proses final closing Program Keluarga Harapan (PKH) untuk periode Oktober hingga Desember 2024.
Hal ini terlihat pada aplikasi 6NG, di mana sejumlah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang sebelumnya non-PKH kini beralih menjadi penerima PKH.
Proses ini memungkinkan keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mencairkan bantuan yang dijadwalkan setiap tiga bulan.
Dengan demikian, harapan bagi KPM untuk mendapatkan bantuan semakin mendekati kenyataan.
Nama-nama penerima bantuan kini bisa diakses secara online, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memantau status mereka.
Kabar terbaru menunjukkan adanya penambahan signifikan KPM yang terdaftar dalam data final closing.
Data ini bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang telah tervalidasi oleh sistem. Sebagian besar penerima yang baru terdaftar adalah mereka yang sebelumnya menerima BPNT secara murni.
Proses final closing ini menjadi langkah penting, karena data ini akan digunakan sebagai dasar untuk pembayaran bantuan.
Pencairan PKH dilakukan setiap tiga bulan, berbeda dengan penerima reguler yang menerima setiap dua bulan.
Jumlah nominal bantuan bervariasi sesuai dengan kategori dan komponen. Misalnya, balita berusia 0-6 tahun dan ibu hamil masing-masing akan menerima Rp750.000 per tahap, sementara siswa SD mendapatkan Rp225.000 dan siswa SMA Rp500.000 per tahap.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu KPM dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, termasuk pendidikan dan kesehatan.
KPM yang terdaftar harus memenuhi syarat tertentu, seperti memiliki KTP elektronik, terdaftar di DTKS, dan bukan anggota ASN, TNI, atau Polri.
Proses berikutnya setelah final closing adalah verifikasi rekening, untuk memastikan tidak ada kendala dalam pencairan dana.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan proses pencairan bantuan sosial dapat berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga masyarakat yang membutuhkan dapat segera merasakan manfaatnya.