Perusahaan blockchange Slowmist mengungkapkan bukan Indodax yang diretas, melainkan dari sistem lain seperti signature engine atau mesin tanda tangan yang menjadi serangan.
Hal ini terlihat dari peretas melakukan penarikan dengan jumlah bulat seperti 1 BTC atau 3 BTC langsung dari e wallet Indodax ke alamat peretas.
Sisa saldo dalam proses transaksi tersebut kemudian dikirim ke beberapa alamat lain. Sebagai alamat perubahan untuk mengaburkan jejak transaksi.
Peretas juga menyalurkan dana ke beberapa alamat yang berbeda untuk mengaburkan jejak transaksi.
Baca Juga: Persikabo 1973 Akhirnya Ucapkan Wilujeng Sumping Makan Konate, Kabomania Beri Sambutan Meriah
Diketahui, Indodax kini tengah bekerjasama dengan ahli forensik crypto untuk mengetahui dan menyelidiki insiden lebih lanjut. Serta tentunya untuk menemukan solusi yang terbaik.
Sementara itu Yosi Hammer mencurigai keterlibatan peretas mata uang crypto terkenal Korea Utara kelompok Lazarus.
Pola dan karakteristik serangan di Indodax sangat mirip Lazarus Korea Utara. Disisi lain sejauh ini Arkham Intelijen menjabarkan aset crypto dicuri dari Indodax.
Bahkan peretas telah mengubah sebagian besar aset yang dicuri menjadi token asli.***