AYOBOGOR.COM - Dengan dimulainya program makan bergizi gratis oleh pemerintah, muncul pertanyaan penting: apakah bantuan sosial berupa beras 10 kg akan dihapus? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami latar belakang dan efektivitas dari program bantuan sosial (bansos) yang ada saat ini.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat & Kebudayaan - Bappenas, Amich Alhumami menuturkan mengenai evaluasi program bansos melalui chanel YouTube CNBC Indonesia.
Program bantuan sosial bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama kelompok rentan dan miskin.
Baca Juga: Tak Hanya Guru! Inilah 3 Formasi CPNS 2024 bagi Lulusan S1 Pendidikan, Gaji Tembus Rp 10 Juta
Selama ini, evaluasi efektivitas bansos sangat penting untuk memastikan bahwa anggaran yang tersedia digunakan sesuai dengan sasaran dan peruntukannya.
Di sinilah peran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Sosial menjadi krusial.
Mereka memastikan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bantuan sosial adalah akurat dan berkualitas.
"Kami di Bapenas itu selalu memastikan soal kualitas belanja. Artinya Bagaimana anggaran yang ada di APBN itu dibelanjakan sesuai dengan peruntukan dan mencapai target serta sasaran yang tepat," ujar Amich Alhumami.
Baca Juga: Mulai Besok, KPM PKH BPNT ini Akan Dihapus Otomatis oleh Kemensos? Cek Detailnya di Sini
"Berkaitan dengan bantuan sosial memang selalu dan terus-menerus dilakukan evaluasi dan juga termasuk memastikan akurasi data," sambungnya lagi.
Pentingnya Data Akurat
Data yang tepat dan berkualitas adalah kunci untuk menghindari kesalahan dalam penyaluran bansos. Ada dua jenis kesalahan yang perlu dihindari:
1. Inclusion Error: Kesalahan ini terjadi ketika kelompok yang tidak semestinya menerima bantuan malah terdaftar sebagai penerima.