Demikian pula dengan biaya hidup yang dibedakan dalam 5 kategori atau 5 kluster. Hal ini yang membedakan dengan KIP Kuliah tahun 2023.
Tahun sebelumnya biaya hidup untuk KIP Kuliah disamaratakan yakni Rp700 ribu per bulan. Namun pada tahun 2024 ini dibedakan menjadi 5 kluster.
Hal ini dimungkinkan karena pertimbangan biaya hidup di beberapa wilayah bisa berbeda-beda. Sehingga besaran biaya hidup per bulan juga menyesuaikan dengan wilayah masing-masing.
Kluster pertama mendapat Rp800 ribu per bulan; kluster kedua Rp950 ribu per bulan; kluster ketiga Rp1 juta per bulan; kluster keempat Rp1,25 juta per bulan; dan kluster ke-5 Rp1,4 juta per bulan.
Namun, menurut kanal YouTube Ajeng Septi, tahun 2024 ini tidak semua peserta KIP Kuliah mendapat 2 bantuan biaya kuliah dan biaya hidup sekaligus.
Ada yang mendapat bantuan biaya kuliah saja tanpa biaya hidup, dan ada yang mendapatkan keduanya sekaligus.
Sedangkan mengenai tahapan selanjutnya setelah pemohon dinyatakan diterima di perguruan tinggi yang dituju adalah seleksi wawancara.
Seleksi wawancara ini bisa dilakukan secara daring maupun offline yakni dengan datang ke kampus yang dituju.
Adapun materi seleksi adalah seputar yang diisikan pada formulir pendaftaran, utamanya mengenai kondisi perekonomian keluarga.
Tidak menutup kemungkinan pula pihak kampus melakukan survey ke rumah pemohon KIP Kuliah sebagai upaya verifikasi data.
Perlu dicatat bahwa KIP Kuliah memang diprioritaskan untuk peserta KIP SMA atau anak yang berasal dari keluarga pemegang KKS atau KPM yang terdata di DTKS.
Namun, pemohon yang tidak berasal dari KPM yang terdata di DTKS juga bisa mengajukan permohonan KIP Kuliah, dengan melampirkan syarat-syarat tertentu, seperti penghasilan orang tua.***